Ibnu Bajjah. Riwayat Hidup

Riwayat Hidup Ibnu Bajjah
Ibnu Bajjah
Ibnu Bajjah adalah filsuf Muslim pertama dan utama dalam sejarah kefilsafatan di Andalus. Ia adalah filsuf Muslim pertama di dunia Islam belahan Barat. Ia muncul pada tiga atau empat dasawarsa pertama abad ke-12 di Andalusi (Spanyol). Nama lengkapnya Abu Bakr Muhammad bin Yahya ibn Bajjah yang terkenal dengan julukan Ibnul-Sha’igh (Anak Tukang Emas). Di Eropa ia terkenal dengan nama Avenpace.

Ibnu Bajjah lahir di Saragossa pada abad ke-5 H dan wafat pada tahun 533 H/1138 M. Tanggal kelahirannya tidak diketahui orang. Al-Bajjah berasal dari keluarga Al-Tujib sehingga ia juga dikenal sebagai Al-Tujibi. Meskipun kehidupannya tidak diketahui secara pasti, ia adalah seorang sarjana bahasa dan sastra Arab yang ulung serta menguasai dua belas macam ilmu pengetahuan ketika ia pergi ke Granada (Spanyol).
Selain sebagai filsuf, Ibnu Bajjah dikenal sebagai penyair, komponis, serta wazir ketika Saragossa berada di bawah kekuasaan Abu Bakar Ibnu Ibrahim As-Shahrawi dari daulah Al-Murabithun. Pada tahun 512 H, ketika Saragossa jatuh ke tangan Raja Alfonso I dari Arogan, Ibnu Bajjah pindah ke Sevilla. Di kota ini, ia bekerja sebagai dokter, kemudian pindah ke Granada, dan pindah lagi ke Afrika Utara, pusat dinasti Murabithun. 


Akan tetapi, di kota Syatibah, ia ditangkap oleh Amir Abu Ishak Ibrahim ibnu Yusuf Ibnu Tasifin yang menuduhnya sebagai murtad dan pembawa bid’ah karena pikiran-pikiran filsafatnya yang asing bagi masyarakat Islam di Maghribi yang sangat kental dengan paham Sunni ortodoks. Atas jasa Ibnu Rusyd, yang pernah menjadi muridnya, Ibnu Bajjah dibebaskan. Ia melanjutkan kariernya sebagai ilmuwan di bawah perlindungan penguasa Murabithun. Akhirnya, ia meninggal pada 533 H (1138) di Fez dan dimakamkan di samping makam Ibn ‘Arabi. Menurut satu riwayat, ia meninggal karena diracuni oleh seorang dokter yang bernama Abu Al-A’la ibn Zuhri yang iri hati terhadap kecerdasan, ilmu, dan ketenarannya.

Menurut Ibnu Thufail, Ibnu Bajjah adalah pemikir kreatif, seorang penyulut pemberontakan Andalusia, yang menjalankan observatorium miliknya dan memberikan kontribusi orisinal pada teori fisika, dengan uraiannya tentang gerak proyektil (gerak peluru). Ia menyamakan kecepatan sebuah proyektil dengan selisih antara gaya dorong dan gaya hambat (resistansi) yang dialaminya—yang Aristoteles menetapkan kecepatan berbanding lurus dengan gaya dorong dan berbanding terbalik dengan gaya hambat. Pandangan itu ditolak oleh Ibnu Rusyd (Averroes) dan Albertus Magnus. Akan tetapi, Galileo menggunakannya dalam kritik awalnya atas pandangan Aristotelian. Sebagai seorang Neoplatonis sejati, Ibnu Bajjah memandang gravitasi sebagai gaya atau kekuatan spiritual. Dengan demikian, ia menyingkirkan batas penghalang antara langit dan bumi, seperti dikemukakan oleh Nasr, bukan dengan pembumian alam, seperti yang dilakukan oleh Galileo, tetapi dengan mencari pengaruh spiritual dalam setiap peristiwa alam, pendekatan yang disandarkan pada Ibn Thufail, Maimonides, dan lain-lain.

Wawasan pengetahuan Al-Bajjah selaras ketika selama hidup Ibnu Bajjah selalu mendalami ilmu alam, ilmu matematika, ilmu astronomi, dan musik. Ia banyak menulis uraian dan penjelasan tentang filsafat Aristoteles sehingga ia membuka pintu bagi Ibnu Rusyd. Dai buku-buku Ibnu Bajjah, Ibnu Rusyd banyak mengambil intisari pemikirannya, bahkan dalam batas-batas tertentu ia terpengaruh olehnya.

Para ahli sejarah menganggap Ibnu Bajjah sebagai orang yang berpengetahuan luas dan mahir dalam berbagai ilmu. Fath Ibn Khaqan, yang telah menuduh Ibnu Bajjah sebagai ahli bid’ah dan mengecamnya dengan pedas dalam karyanya Qala’ide Al-‘Iqyan, pun mengakui keluasan pengetahuan Ibnu Bajjah dan tidak meragukan kepandaiannya. Karena ia menguasai sastra, tata bahasa, dan filsafat kuno, tokoh-tokoh sezamannya telah menyejajarkannya dengan Asy-Syaikh Al-Rais Ibnu Sina.
 

Ket. klik warna biru untuk link

Sumber
Hasan, Mustofa. 2015. Sejarah Filsafat Islam; Genealogi dan Transmisi Filsafat Timur ke Barat. Pustaka Setia. Bandung
 


Download

Baca Juga
1. Ibnu Bajjah. Karya Filsafat
2. Ibnu Bajjah. Pemikiran Filsafat
3. Ibnu Bajjah. Tentang Materi dan Bentuk
4. Ibnu Bajjah. Tentang Akal dan Pengetahuan
5. Ibnu Bajjah. Teori Ittishal
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Ibnu Bajjah. Riwayat Hidup"