Materi Sosiologi Kelas X Bab 2.2 Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial (Kurikulum Revisi 2016)

Lembaga Sosial
Lembaga Sosial
E. Lembaga Sosial
Istilah lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah Bahasa Inggris social institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan norma-norma sosial serta bentuk atau organ sosial. Koentjaraningrat lebih mengutamakan sistem nilai dan norma sehingga menerjemahkan social institution sebagai pranata sosial. Sementara itu Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menerjemahkan social institution sebagai lembaga kemasyarakatan. Berikut beberapa definisi lembaga sosial menurut para sosiolog klik di sini.

Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa lembaga sosial berkaitan dengan hal-hal berikut.
1) Seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung, dan memengaruhi
2) Seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah, dan dipertahankan sesuai dengan kebutuhan hidup
3) Seperangkat norma yang mengatur hubungan antarwarga masyarakat agar dapat berjalan dengan tertib dan teratur

Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial
Proses sejumlah norma menjadi lembaga sosial disebut pelembagaan atau institusionalisasi. Proses tersebut memakan waktu lama dan juga melalui internalisasi (penyerapan) dalam kebiasaan masyarakat.  Secara garis besar, timbulnya lembaga sosial dapat diklasifikasikan ke dalam dua cara berikut.
1) Secara Tidak Terencana, artinya lembaga sosial tersebut lahir secara bertahap (berangsur-angsur) dalam praktik kehidupan masyarakat.
2) Secara Terencana, artinya lembaga sosial muncul melalui suatu perencanaan yang matang oleh seorang atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang.

Fungsi Lembaga Sosial
1) Fungsi manifest (nyata) adalah fungsi lembaga sosial yang disadari dan menjadi harapan banyak orang
2) Fungsi laten adalah fungsi lembaga sosial yang tidak disadari dan bukan menjadi tujuan utama banyak orang. Dengan kata lain, fungsi laten adalah fungsi yang tidak tampak di permukaan dan tidak diharapkan masyarakat, tetapi ada.

Karakteristik Lembaga Sosial
1) Memiliki simbol sendiri.
2) Memiliki tata tertib dan tradisi.
3) Usianya lebih lama
4) Memiliki alat kelengkapan
5) Memiliki ideologi
6) Memiliki tingkat kekebalan/daya tahan

Tipe-Tipe Lembaga Sosial
Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, tipe lembaga sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Berdasarkan sudut perkembangannya
1) Crescive institution, yaitu lembaga sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat
2) Enacted institution, yaitu lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu

2. Berdasarkan sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat
1) Basic institution, yaitu lembaga sosial yang penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat
2) Subsidiary institution, yaitu lembaga sosial yang berkaitan dengan hal yang dianggap oleh masyarakat kurang penting, seperti rekreasi.

3. Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat
1) Approved dan sanctioned institution, yaitu lembaga sosial yang diterima oleh masyarakat
2) Unsanctioned institution, yaitu lembaga sosial yang ditolak masyarakat meskipun masyarakat tidak mampu memberantasnya karena alasan tertentu

4. Berdasarkan sudut penyebarannya
1) General institution, yaitu lembaga sosial yang dikenal dan diterima oleh sebagian besar masyarakat dunia
2) Restricted institution, yaitu lembaga sosial yang hanya dikenal oleh masyarakat tertentu

5. Berdasarkan sudut fungsinya
1) Operative institution, yaitu lembaga sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang bersangkutan
2) Regulative institution, yaitu lembaga sosial yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang ada dalam masyarakat

Jenis-Jenis Lembaga Sosial
a. Lembaga Keluarga
Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak.  Dalam kehidupan di masyarakat, kita mengenal tiga macam bentuk keluarga yaitu.
1) Keluarga inti (keluarga batih, somah, nuclear family), yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak yang belum menikah
2) Keluarga besar (extended family) merupakan ikatan keluarga dalam satu turunan yang terdiri atas kakek, nenek, ipar, paman, anak, cucu, dan sebagainya
3) Keluarga polygamous terdiri dari beberapa keluarga inti yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga

Proses terbentuknya keluarga
Pada umumnya, keluarga terbentuk melalui perkawinan yang sah menurut agama, adat, atau pemerintah dengan proses seperti di bawah ini.
1) Diawali dengan adanya interaksi antara pria dan wanita
2) Interaksi dilakukan berulang-ulang, lalu menjadi hubungan sosial yang lebih intim, kemudian terjadi proses perkawinan.
3) Setelah terjadi perkawinan, terbentuklah keturunan, kemudian terbentuklah keluarga inti.

Tujuan Perkawinan
1) Untuk mendapatkan keturunan
2) Untuk meningkatkan derajat dan status sosial seseorang baik pria maupun wanita
3) Mendekatkan kembali hubungan kerabat yang sudah renggang
4) Agar harta warisan tidak jatuh ke tangan orang lain

Manfaat atau hikmah perkawinan
1) Terpeliharanya kehormatan
2) Menghubungkan tali persaudaraan dan memperbanyak keluarga
3) Membentuk keluarga dan masyarakat sejahtera
   
Bentuk-bentuk perkawinan
a) Menurut jumlah suami atau istri
1) Monogamy (mono berarti satu, gamos berarti kawin), yaitu perkawinan antara satu orang laki-laki dan satu orang wanita
2) Poligami (poli berarti banyak) yaitu perkawinan antara satu orang laki-laki atau wanita dan lebih dari satu wanita atau laki-laki. Dengan kata lain, beristri atau bersuami lebih dari satu orang. Poligami dibagi menjadi dua.
(a) Poligini, yaitu seorang laki-laki beristri lebih dari satu orang wanita. Poligini sendiri dibagi menjadi dua.
 Poligini sororat, bila para istrinya beradik-kakak
 Poligini non-sororat, bila para istrinya bukan beradik-kakak
(b) Poliandri, yaitu seorang wanita bersuami lebih dari satu orang laki-laki. Poliandri dibagi menjadi dua.
 Poliandri fraternal, bila para suami beradik-kakak
 Poliandri non-fraternal, bila para suami bukan beradik-kakak

b) Menurut asal suami atau istri
(a) Endogami ialah perkawinan di lingkungan sendiri, misalnya dalam satu klan, etnis, atau kerabat
(b) Eksogami ialah perkawinan yang dilakukan di luar lingkungan keluarga sendiri.

c) Menurut hubungan kekerabatan
(a) Cross cousin (sepupu silang), yaitu perkawinan antara saudara sepupu
(b) Paralel cousin (sepupu sejajar), yaitu perkawinan antara pria dan wanita di mana ayah atau ibu mereka bersaudara

d) Menurut pembayaran mas kawin
Pada masyarakat tertentu, sebuah perkawinan baru direstui oleh pihak keluarga wanita setelah keluarga pria menyerahkan mahar atau mas kawin sebagai tanda kesungguhan. Mas kawin sering diartikan sebagai uang pembeli atau ganti rugi kepada orang tua si gadis yang telah membesarkannya.

Pola menetap sesudah perkawinan
1) Patrilokal (virilokal), yaitu pasangan suami istri bertempat tinggal di sekitar pusat kediaman kerbat suami
2) Matrilokal (otorilokal), yaitu pasangan suami istri bertempat tinggal di sekitar kerabat istri
3) Bilokal, yaitu pasangan suami istri menetap secara bergantian antara kerabat istri dan kerabat suami
4) Neolokal, yaitu pasangan suami istri bertempat tinggal di tempat yang baru
5) Avunkulokal, yaitu pasangan suami istri menetap di rumah saudara laki-laki ibu (paman) dari pihak suami
6) Natalokal, yaitu suami dan istri tidak tinggal di tempat yang sama tetapi tinggal di tempat kelahirannya masing-masing dan hanya bertemu untuk waktu yang relatif pendek
7) Utrolokal, yaitu pasangan suami istri bebas menentukan tempat tinggalnya
8) Komonlokal, yaitu pasangan suami istri bertempat tinggal dalam kelompok yang terdiri dari orang tua kedua belah pihak

Fungsi keluarga
1) Fungsi reproduksi
2) Fungsi sosialisasi
3) Fungsi afeksi/kasih sayang
4) Fungsi ekonomi
5) Fungsi pengawasan sosial
6) Fungsi proteksi (perlindungan)
7) Fungsi pemberian status

Susunan keluarga
1) Bentuk keluarga bilateral. Keluarga bilateral (Cognatic Descent) menghitung hubungan keluarga melalui pihak ayah maupun ibu.
Beberapa sistem bilateral, di antaranya:
a) Prinsip ambilineal (Optative Descent), yaitu menghitung garis kekerabatan terkadang melalui pihak ayah atau melalui pihak ibu.
b) Prinsip konsentris, yaitu menghitung garis keluarga sampai suatu jumlah tertentu.
c) Prinsip primogenitur, yaitu menghitung garis keluarga melalui ayah atau ibu yang usianya tertua saja
d) Prinsip ultimogenitur, yaitu menghitung garis keluarga melalui ayah atau ibu yang usianya termuda saja (bungsu)

2) Bentuk keluarga unilateral (unilineal). Keluarga unilateral menghitung garis keluarga dari satu pihak saja, yaitu dari garis ayah atau ibu. Dari garis ayah disebut patrilineal, sedangkan dari garis ibu disebut matrilineal.

Unsur lembaga keluarga
1) Pola perilaku : afeksi, kesetiaan, tanggung jawab, rasa hormat, kepatuhan
2) Budaya simbolis : mas kawin, cincin kawin, busana pengantin, upacara
3) Budaya manfaat : rumah, apartemen, alat rumah tangga, kendaraan
4) Kode spesialisasi: izin kawin, kehendak, keturunan, hukum perkawinan
5) Ideologi : cinta, kasih sayang, keterbukaan, familisme, individualisme

b. Lembaga Pendidikan
Fungsi lembaga pendidikan
1) Fungsi manifest (nyata)
a) Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah
b) Mengembangkan bakat perseorangan
c) Melestarikan kebudayaan
d) Menanamkan keterampilan

2) Fungsi laten (tidak disadari)
a) Mengurangi pengendalian orang tua
b) Menyediakan sarana untuk pembangkangan
c) Mempertahankan sistem kelas sosial
d) Memperpanjang masa remaja

Selain fungsi-fungsi tersebut, menurut David Popenoe (1971), ada empat macam fungsi pendidikan yaitu sebagai berikut.
1) Transmisi (pemindahan) kebudayaan masyarakat
2) Memilih dan mengajarkan peran sosial
3) Sekolah mengajarkan corak kepribadian
4) Sumber inovasi baru

Unsur-unsur lembaga pendidikan
1) Pola perilaku : cinta pengetahuan, kehadiran, meneliti, dan semangat belajar
2) Budaya simbolis : seragam sekolah, maskot, lagu-lagu sekolah, dan logo
3) Budaya manfaat : kelas, perpustakaan, buku, laboratorium, dan lapangan
4) Kode spesialisasi : akreditasi, tata tertib, kurikulum, dan tingkatan atau strata
5) Ideologi : keberhasilan akademis, pendidikan progresif, inovatif, dan klasikisme

c. Lembaga Politik
Keseluruhan tata nilai dan norma yang berkaitan dengan kekuasaan dan wewenang yang ada dalam masyarakat dinamakan lembaga politik. Lembaga politik berkaitan dengan masalah-masalah bentuk negara, bentuk pemerintahan, dan bentuk kekuasaan, serta sistemnya.
1) Bentuk Negara
a) Negara kesatuan memiliki ciri-ciri, antara lain hanya ada satu pemerintahan, satu parlemen, satu lembaga peradilan, dan satu konstitusi.
b) Negara federasi atau serikat memiliki ciri-ciri antara lain terdapat negara di dalam negara atau sering disebut negara bagian.

2) Bentuk pemerintahan
a) Republik adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin seorang presiden.
b) Monarki adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang raja atau ratu
c) Kekaisaran adalah bentuk pemerintah dengan kepala negara seorang kaisar.

3) Bentuk kekuasaan
Kekuasaan dapat diperoleh melalui cara-cara berikut.
a) Kekuasaan kharismatik yang dimiliki oleh orang yang berkharisma atau disegani orang lain.
b) Tradisi atau keturunan.
c) Pemberian secara formal (legal-rasional)

Hilangnya pola ketaatan terhadap kekuasaan dapat terjadi karena alasan-alasan berikut
a) Masyarakat menyadari bahwa mereka yang berkuasa hanyalah manusia biasa
b) Masyarakat menganggap mereka tidak diikutkan dalam setiap pengambilan keputusan

Cara yang dapat dipakai untuk mengatasi krisis kewibawaan adalah sebagai berikut
a) Mengubah prinsip sentralisasi kekuasaan ke prinsip desentralisasi.
b) Prinsip-prinsip menghindari disintegrasi
c) Koordinasi terpadu dari pimpinan yang berwenang
d) Tidak mengulangi cara lama

Fungsi lembaga politik
a) Memelihara ketertiban di dalam (internal order)
b) Menjaga keamanan di luar (external security)
c) Mengusahakan kesejahteraan umum (general welfare)
d) Mengatur proses politik

Unsur-unsur lembaga politik
1) Pola perilaku : loyalitas, kepatuhan, subordinasi, kerja sama, dan konsensus
2) Budaya simbolis : bendera, materai, maskot, dan lagu kebangsaan
3) Budaya manfaat : gedung, persenjataan, pekerjaan pemerintah, blanko, dan formulir
4) Kode spesialisasi: program, konstitusi, traktat, dan hukum
5) Ideologi : nasionalisme, hak rakyat, demokrasi, dan republik/ monarki

d. Lembaga Ekonomi
Menurut Kornblum (1988), penelitian terhadap institusi ekonomi difokuskan pada pokok bahasan pasar dan pembagian kerja, interaksi antara pemerintah dan institusi ekonomi, dan perubahan pekerjaan.
Pola-pola politik ekonomi
a) Pola feodalisme, yaitu seperangkat lembaga politik dan ekonomi yang menempatkan pemilik tanah (raja) dan prajurit-prajurit yang menjaga keamanan sebagai pelindung warga, harta benda, dan hak penggunaan tanah.
b) Sistem merkantilisme, yaitu sistem perekonomian yang menempatkan negara sebagai pihak yang bertanggung jawab mengendalikan dan mengarahkan segenap kegiatan ekonomi.
c) Sistem kapitalisme, yaitu reaksi dari sistem merkantilisme. Sistem kapitalisme memberikan kebebasan kepada pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
d) Sistem komunisme, yaitu suatu saham yang menempatkan partai tunggal atau diktator sebagai wakil rakyat yang memerintah atas nama rakyat.
e) Sistem sosialisme, yaitu sistem yang bertujuan merombak masyarakat ke arah persamaan hak dan pembatasan hak milik pribadi untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Tujuan dan fungsi lembaga ekonomi
1) Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
2) Memberikan pedoman untuk melakukan pertukaran barang (barter)
3) Memberikan pedoman tentang harga jual beli
4) Memberikan pedoman untuk menggunakan tenaga kerja
5) Memberikan pedoman tentang cara pengupahan
6) Memberikan pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja
7) Memberi identitas diri bagi masyarakat

Struktur lembaga ekonomi
1) Sektor agraris meliputi kegiatan pertanian, seperti sawah, perladangan, perikanan, dan peternakan.
2) Sektor industri ditandai dengan kegiatan produksi barang.
3) Sektor perdagangan merupakan aktivitas penyaluran barang dari produsen ke konsumen.

Unsur-unsur lembaga ekonomi
a) Pola perilaku : efisiensi, penghematan, profesional, dan mencari keuntungan
b) Budaya simbolis : merek dagang, hak paten, slogan, dan lagu komersial
c) Budaya manfaat : toko, pabrik, pasar, kantor, blangko, dan formulir
d) Kode spesialisasi: kontrak, lisensi, hak monopoli, dan akte perusahaan
e) Ideologi : liberalisme, tanggung jawab, manajerial, kebebasan, berusaha, dan hak buruh

e. Lembaga Agama
Dalam hal ini agama diartikan dengan istilah religion. Menurut Durkheim (1966), agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci atau sakral. Kepercayaan dan praktik tersebut mempersatukan semua orang yang beriman ke dalam suatu komunitas moral yang dinamakan umat.

Durkheim menjelaskan bahwa semua agama membagi semua benda yang ada di bumi ini, baik yang berwujud nyata maupun ideal, ke dalam dua kelompok yang saling bertentangan, yaitu hal yang bersifat profane dan suci (sacred), atau duniawi dan Ilahi.

Fungsi agama
Menurut Durkheim (1966), fungsi agama adalah untuk menggerakkan dan membantu kita untuk hidup. Dari segi makro, agama dapat menjalankan fungsi positif karena memenuhi keperluan masyarakat untuk secara berkala menegakkan dan memperkuat perasaan dan ide kolektif yang menjadi ciri dan inti persatuan dan persamaan umat.

Secara rinci, agama berfungsi sebagai berikut
1) Sebagai sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
2) Mengatur tata cara hubungan antarmanusia dan manusia dengan Tuhan
3) Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah untuk menghindari perilaku menyimpang
4) Pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan yang mewajibkan seseorang untuk selalu berbuat baik terhadap sesama dan lingkungan hidupnya
5) Pedoman perasaan keyakinan (confidence)
6) Pedoman keberadaan (existence)
7) Pengungkapan keindahan (estetika)
8) Pedoman rekreasi dan hiburan
9) Memberikan identitas

Unsur lembaga agama
Menurut Light, Keller dan Callhoun (1989), unsur-unsur dasar agama
a) Kepercayaan
b) Praktik keagamaan
c) Simbol keagamaan
d) Umat
e) Pengalaman keagamaan


Ket. klik warna biru untuk link

Download


Lihat Juga
1. Materi tentang Lembaga Sosial di Masyarakat Bag. 2 Kelas X IPS [With Voice] Link Youtube. https://youtu.be/HtRWjhAHl6Y
2. Materi tentang Lembaga Sosial di Masyarakat Bag. 1 Kelas X IPS [With Voice] Link Youtube. https://youtu.be/WdIrFepHCt0
3. Video Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial (Youtube Chanel. https://youtu.be/BvFqt8o5-5g ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah...
4. Video Hubungan sosial (Youtube Chanel. https://youtu.be/UfrFlG88M98 ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah... 
5. Video Lembaga Sosial (Youtube Chanel. https://youtu.be/G1rVQeEPfUQ ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah... 
6. [Video] Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial Bagian (2) (Youtube Chanel. https://youtu.be/W9UtLxME03s )
7. Video Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial (Youtube Chanel. https://youtu.be/J0er5snjlsI ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah. 

Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2016. Sosiologi; Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMA/MA Kelas X. Esis Erlangga. Jakarta 


Soal-Soal
1. Soal Pilihan Ganda
2. Soal Esai
3. Soal Pilihan Ganda Evaluasi Semester 1
4. Soal Esai Evaluasi Semester 1
5. Soal Uji Kompetensi Pilihan Ganda
6. Soal Uji Kompetensi Uraian
7. Soal Uji Kompetensi Pilihan Ganda Evaluasi Semester 1
8. Soal Uji Kompetensi Uraian Evaluasi Semester 1

Soal-Soal Lain
1. Soal-soal Standar Ujian Nasional. Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial Klik di Sini
2. Soal-soal Simulasi Ujian Nasional Sosiologi Kategori C4 dan C5 (HOTS). Materi Hubungan Sosial Klik di Sini
3. Soal-Soal Sosiologi Kelas X. Kompetensi Interaksi Sosial Klik di Sini
4. Soal-Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) Sosiologi Materi Kelas X Bab 3. Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial Klik di Sini
5. Soal Ujian Nasional Sosiologi 2012-2017 Kompetensi Interaksi Sosial Klik di Sini
Soal Lembaga Sosial
1. Soal-soal Standar Ujian Nasional. Lembaga Sosial Klik di Sini
2. Soal-soal Simulasi Ujian Nasional Sosiologi Kategori C4 dan C5 (HOTS). Materi Lembaga Sosial Klik di Sini
3. Soal-Soal Sosiologi Kelas XI. Kompetensi Lembaga Sosial Klik di Sini
4. Soal-Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) Sosiologi Materi Kelas XII Bab 2. Lembaga Sosial Klik di Sini
5. Soal Ujian Nasional Sosiologi 2012-2017 Kompetensi Lembaga Sosial Klik di Sini 

Media
1. Power Point Bag. 1
2. Power Point Bag. 2
3. PowerPoint PR Sosiologi 10 A Ed. 2019
4. Video Penunjang
5. Materi Pengayaan Sosiologi. Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial

Perangkat Pembelajaran 
1. Perangkat Pembelajaran Buku Kerja I Sosiologi Kelas X Semester Ganjil
2. Perangkat Pembelajaran Buku Kerja II Sosiologi Kelas X Semester Ganjil
3. Analisis Alokasi Waktu Sosiologi Kelas X Semester Ganjil
4. Program Tahunan Sosiologi Kelas X Semester Ganjil
5. Program Semester Sosiologi Kelas X Semester Ganjil
6. Silabus Sosiologi Kelas X Semester Ganjil
7. Rekapitulasi Metode Pembelajaran Sosiologi Kelas X Semester Ganjil
8. Penentuan KKM-KBM Sosiologi Kelas X Semester Ganjil
9. Jurnal Guru Sosiologi Kelas X Semester Ganjil
10. RPP Ke-1 Sosiologi Kelas X Semester Ganjil
11. RPP Ke-2 Sosiologi Kelas X Semester Ganjil 


Kamus
1. Kamus Sosiologi
2. Glosarium Sosiologi. Materi Kelas XII
3. Kamus Istilah Sosiologi. Materi Lembaga Sosial 
4. Glosarium Materi Sosiologi Kelas X (Kurikulum Revisi 2016) 

Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern

Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies

Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Materi Sosiologi Kelas X Bab 2.2 Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial (Kurikulum Revisi 2016)"