Tipe-Tipe Kepribadian

Tipe-Tipe Kepribadian
Kepribadian
Kepribadian, sebagai hasil proses sosialisasi, dapat dibedakan atas beberapa tipe, yakni:
a. Kepribadian Manusia Menurut Hippocrates
Hippocrates adalah seorang filsuf Yunani Kuno. Dia membedakan kepribadian menjadi empat yaitu sanguin, koleris, melankolis, dan plegmatis. Pembedaan tersebut didasarkan pemikiran Hippocrates akan unsur. Dia mengatakan bahwa alam semesta ini terdiri dari empat unsur dasar yaitu tanah, air, udara, dan api dengan sifat kering, basah, dingin, dan panas. Berikut adalah penjelasan kepribadian manusia menurut Hippocrates. Tidak ada kepribadian yang terbaik maupun terburuk.

1. Sanguinis
Orang sanguinis adalah orang yang populer. Suka bertutur, banyak bicara, dan selalu menjadi pusat perhatian dari orang-orang di sekitarnya. Orang sanguinis biasanya mudah bergaul serta mendapatkan sahabat-sahabat baru. Salah satu kelemahannya adalah sifatnya yang moody, atau tergantung suasana hati. Kadang ia cepat gembira, namun tiba-tiba menangis, atau sebaliknya.

2. Melankolis
Orang melankolis selalu menuntut kesempurnaan, menyukai hal-hal yang detail dan membutuhkan ketelitian. Salah satu kelemahan orang melankolis adalah karena sifatnya yang terlalu perfeksionis, kadang-kadang suka menunda pekerjaan sampai terciptanya suasana yang sempurna.

3. Koleris
Orang koleris adalah orang yang memiliki jiwa kepemimpinan. Punya wibawa, kharisma, kemauan kuat, serta biasanya gemar mengatur. Kelemahannya, ia cenderung sulit menerima masukan dari orang lain.

4. Phlegmatis
Orang phlegmatis cinta perdamaian. Ia selalu mengalah dan tidak mau terlibat dalam perdebatan. Kelemahannya, antara lain, karena terlihat lemah, kadang-kadang dipermainkan orang lain.

b. Menurut Enneagram
Enneagram adalah salah satu jenis psikotes yang banyak digunakan. Enneagram dikembangkan oleh Oscar Ichazo dan Claudio Naranjo pada tahun 1950-an. Berikut adalah sembilan kepribadian manusia menurut enneagram.
1. Reformer (Perfeksionis)
Orang yang berkepribadian reformer memiliki sifat yang sangat rasional dan sangat idealis. Sangat suka akan keteraturan dan cenderung taat pada aturan. Dia memiliki jiwa yang kuat untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Dia sangat ingin merubah dan memperbaiki pola-pola yang salah dalam orang lain. Terkadang bahkan terlalu kritis dan terlalu perfeksionis. Biasanya bekerja dalam bidang pendidikan atau pemerintahan.

2. Giver/Helper (Penolong)
Orang yang berkepribadian giver memiliki sifat yang sangat peduli kepada sesama, berhati lembut, tulus ikhlas, dan empati kepada orang lain. Dia rela mengorbankan waktu bahkan hartanya untuk membantu orang lain. Biasanya dia justru malu untuk mengatakan kebutuhannya atau meminta tolong kepada orang lain meskipun sudah pernah ia tolong. Terkadang bahkan terlalu sentimentil (membawa perasaan). Biasanya orang yang seperti ini datang dari golongan mapan atau bahkan relawan.

3. Achiever/Motivator/Performer
Orang yang berkepribadian achiever selalu berorientasi pada prestasi. Biasanya memiliki sifat energik, bersemangat, percaya diri, punya ambisi untuk maju, dan memikirkan orang lain yang memikirkannya. Bahkan terkadang gila kerja dan sangat pantang menyerah. Walaupun gagal, dia mencobanya lagi dan lagi sampai berhasil. Biasanya orang yang berkepribadian seperti ini cocok menjadi pengusaha atau atlet.

4. Romantic/Artist/Individualist
Orang yang berkepribadian romantik memiliki sifat sensitif, kreatif, mampu mengekspresikan diri, penyendiri, dan memiliki jiwa seni yang tinggi. Bahkan terkadang menjadi sangat penyendiri dan tertutup dengan siapa pun. Dia kurang nyaman satu bertemu dengan orang lain. Orang yang bertipe seperti ini biasanya cocok menjadi seniman.

5. Observer/Thinker/Investigator
Orang yang berkepribadian observer memiliki sifat sangat penasaran, mampu berkonsentrasi bahkan dengan hal yang sangat rumit, memiliki cara pandang yang berbeda, mandiri, inovatif, dan inventif (mampu menciptakan sesuatu. Secara fisik, ia memiliki otak cerebral yang kuat. Dia bahkan terkadang terlalu asik dengan konsep dan gagasannya sendiri juga seringkali suka menyendiri. Orang yang berkepribadian seperti ini cocok menjadi investigator (detektif) atau penemu.

6. Loyalist/Pessimist
Orang yang berkepribadian loyalist memiliki sifat sangat bertanggungjawab, pekerja keras, lebih suka cari aman, kurang inovatif, kurang percaya diri, tidak bisa mengambil keputusan, dan pesimis. Terkadang bahkan terlalu pesimis dan takut akan perubahan. Orang seperti ini biasanya takut berinovasi sehingga lebih cocok bekerja di sektor formal atau menjadi asisten.

7. Generalist/Optimist/Adventure
Orang yang berkepribadian generalis memiliki sifat bersemangat, terbuka, suka kesibukan, berjiwa spontan, selalu optimis, sangat suka hal baru, dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Namun ia terkadang kurang disiplin, kurang bersabar, dan kurang fokus. Orang yang berkepribadian generalis cocok menjadi petualang, fotografer, atau menjadi pembawa acara petualangan.

8. Challenger/Leader/Boss/Protector/Intimidator
Orang yang berkrepribadian challenger memiliki sifat suka memimpin, berani menghadapi tantangan, melindungi pengikutnya, suka memerintah, bicara langsung ke inti, percaya diri, dan dominan. Terkadang dia bahkan menjadi terlalu egois, terlalu mendominasi, merasa harus mengendalikan semuanya, dan temperamen (mudah marah/emosi). Orang yang berkepribadian challenger cocok menjadi pemimpin, manajer/CEO, atau perwira.

9. Peacemaker / Mediator / Accomodator
Orang yang berkepribadian peacemaker memiliki sifat suka melerai, suka perdamaian, penyabar, menghindari konflik, tidak suka berselisih, bisa mempercayai orang lain, easygoing, dan toleran. Orangnya juga cukup kreatif dan optimis. Namun ia juga terkadang keras kepala.

c. Kepribadian Manusia Menurut Carl Jung
Carl Jung adalah seorang dokter psikologi dari Swiss. Dia membedakan kepribadian manusia menjadi tiga yaitu introvert, ambivert, dan ekstrovert. Namun, diantara ketiga kepribadian tersebut, hanya dua yang populer yaitu introvert dan ekstrovert. Disini juga tidak ada kepribadian yang terbaik dan terburuk. Berikut adalah kepribadian manusia menurut Carl Jung:
1. Introvert
Introvert adalah kepribadian yang cenderung berfokus pada dunia di dalam pikiran manusia. Orang introvert hanya bersenang-senang dengan dunianya sendiri dan tertutup dengan orang lain. Lebih suka berpikir kritis, namun tidak pernah menyuarakan pikirannya tersebut. Sifat yang dimiliki kepribadian introvert adalah penyendiri, pemalu, suka berpikir, lebih suka bekerja/melakukan sesuatu sendirian, suka berimajinasi, susah bergaul, dan jarang bercerita. Orang introvert lebih suka berinteraksi hanya dengan satu orang. Ketika ada satu orang lagi datang, dia diam dan mereka berdua tetap berbicara. Meski begitu, mereka biasanya sangat aktif di internet. Internet seolah menjadi anugerah bagi introvert. Orang introvert biasanya akan menjadi entrepreneur yang hebat atau bahkan bisa menjadi inovator.

2. Ambivert
Ambivert adalah kepribadian yang berada di antara introvert dan ekstrovert. Maksudnya adalah, orang itu bisa menjadi ekstrovert dan bisa juga berubah menjadi introvert. Sehingga orang tersebut lebih fleksibel dalam beraktivitas jika kepribadiannya ini bisa ia kelola dengan baik. Dia juga mampu berkomunikasi baik dengan orang introvert maupun ekstrovert. Ada juga yang sering mengatakan bahwa orang ambivert adalah orang yang memiliki kepribadian ganda.

3. Ekstrovert
Ekstrovert adalah kepribadian yang berfokus dengan dunia luar. Kepribadian ini tentu berlawanan dengan introvert yang cenderung tertutup. Orang berkepribadian ekstrovert sangat mudah berkomunikasi dengan orang lain dan mudah pula untuk bergaul. Tindakannya lebih banyak daripada berpikir. Dia juga lebih suka keramaian ketimbang tempat yang sunyi. Sifat yang dimiliki antara lain aktif, percaya diri (bahkan berlebihan), suka bekerja kelompok, supel (gampang bergaul), senang beraktivitas, lebih suka bercerita daripada diceritakan, dan bertindak dulu baru berpikir.


Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini

Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas X Bab 3.1 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
2. Materi Sosiologi Kelas X Bab 3.2 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
3. Materi Sosiologi Kelas X Bab 3.3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas X. Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian (KTSP)
5. Materi Sosiologi Kelas X. Bab 3. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum 2013)
6. Materi Ujian Nasional Kompetensi Sosialisasi     
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Tipe-Tipe Kepribadian"