Lester F. Ward. Sekilas Pemikiran

Lester F. Ward

Lester F. Ward mempunyai karier yang tidak biasa dalam arti bahwa dia menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai seorang paleontologis yang bekerja untuk pemerintah federal. Selama masa itu, Ward membaca Spencer dan Comte dan mengembangkan minat yang kuat di bidang sosiologi. Dia menerbitkan sejumlah karya pada akhir 1800-an dan awal 1900-an yang di dalamnya dia menguraikan secara rinci teori sosiologisnya. Sebagai hasil ketenaran yang dicapai karyanya, pada 1906 Ward dipilih sebagai presiden pertama Masyarakat Sosiologis Amerika. Baru pada waktu itulah dia mendapat posisi akademiknya yang pertama, di Universitas Born, suatu posisi yang dia pegang hingga kematiannya (M. Hill, 2007).

Ward, seperti Sumner, menerima ide bahwa manusia telah berevolusi dari bentuk-bentuk yang lebih rendah hingga status mereka yang sekarang. Dia percaya bahwa masyarakat awal dicirikan oleh kesederhanaannya dan kemiskinan moralnya, sementara masyarakat modern lebih rumit, lebih bahagia, dan memberikan kebebasan yang lebih besar. Suatu tugas sosiologi, sosiologi murni, ialah mempelajari hukum-hukum dasar perubahan sosial dan struktur sosial. Akan tetapi, Ward tidak puas bila sosiolog hanya mempelajari kehidupan sosial. Dia percaya bahwa sosiologi harus mempunyai sisi praktis; harus ada juga sosiologi terapan. Sosiologi terapan itu meliputi penggunaan pengetahuan ilmiah secara sadar untuk mencapai masyarakat yang lebih baik. Oleh karena itu, Ward bukan seorang Darwinis Sosial yang ekstrim; dia percaya pada perlu dan pentingnya pembaruan sosial. Demikian, meskipun mempunyai arti historis, Sumner dan Ward tidak mempunyai signifikansi berjangka panjang bagi teori sosiologis. 

Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini

Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Baca Juga
Ruang Lingkup. Sosiologi Pendidikan (Sociology of Education)

Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Share :