Kamus Sosiologi, Abjad V

Val-
Valid: Menurut cara yang semestinya; sahih; dapat diterima; berlaku.

Validitas: Derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Validitas dipandang sebagai sebagai konsep yang paling dalam penelitian. Suatu alat pengukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu.

Validitas budaya: validitas sebuah instrumen yang berhubungan dengan budaya-budaya yang ada. Instrumen yang valid, dapat memberikan hasil yang sama dalam penelitian terhadap budaya yang berbeda, karena pada umumnya sebuah instrumen dapat valid ketika digunakan dalam penelitian budaya tertentu, namun tidak valid ketika digunakan dalam penelitian budaya yang lain. Contohnya kuesioner interaksi keluarga yang digunakan di negara-negara Barat tidak sesuai dengan di Indonesia. Di Barat menggunakan konsep nuclear family yang hanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak, sedangkan di Indonesia keluarga didasarkan pada extended family yang tidak hanya melibatkan ayah, ibu, dan anak saja, namun keluarga dekat lainnya.

Validitas eksternal: Jenis validitas yang diperoleh dengan cara mengkorelasikan alat pengukur baru dengan tolok ukur eksternal yang berupa alat ukur yang sudah valid. Misalnya, untuk mengukur kualitas penduduk dapat dikorelasikan antara angka harapan hidup dengan angka kematian bayi. Apabila kedua angka tersebut berkorelasi secara signifikan, maka kedua jenis pengukuran itu telah memiliki validitas eksternal.

Validitas isi: Isi atau bahan yang diuji relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran, pengalaman, atau latar belakang orang yang diuji. Jika misalnya kita uji bahan yang ada di luar yang dipelajari, maka tes itu tidak mempunyai validitas isi. Validitas isi diperoleh dengan mengadakan sampling yang baik, yaitu memilih item-item yang representatif dari keseluruhan bahan yang berkenaan dengan hal yang kita selidiki.

Validitas kriteria: Validitas suatu instrumen dengan membandingkannya dengan instrumen-pengukuran lainnya yang sudah valid dan reliabel dengan cara mengkorelasikannya, bila korelasinya signifikan maka instrumen tersebut mempunyai validitas kriteria. Terdapat dua bentuk validitas kriteria yaitu validitas konkuren dan validitas ramalan.

Validitas konkuren: Kemampuan suatu instrumen pengukuran untuk mengukur gejala tertentu pada saat sekarang kemudian dibandingkan dengan instrumen pengukuran lain untuk konstruk yang sama. Lihat validitas kriteria.

Validitas konstruk: Validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya. Menurut Jack R. Fraenkel validitas konstruk (penentuan validitas konstruk) merupakan yang terluas cakupannya dibanding validitas lainnya, karena melibatkan banyak prosedur termasuk validitas isi dan validitas kriteria.

Validitas prediktif: Adanya kesesuaian antara ramalan (prediksi) tentang perilaku seseorang dengan perilaku yang nyata.

Validitas ramalan: Kemampuan suatu instrumen pengukuran memprediksi secara tepat dengan apa yang akan terjadi di masa datang. Contohnya apakah tes masuk sekolah mempunyai validitas ramalan atau tidak ditentukan oleh kenyataan apakah terdapat korelasi yang signifikan antara hasil tes masuk dengan prestasi belajar sesudah menjadi siswa, bila ada, berarti tes tersebut mempunyai validitas ramalan. Lihat validitas kriteria.

Validitas rupa: Jenis validitas yang berbeda dengan validitas yang tidak menunjukkan apakah alat pengukur (instrumen) mengukur apa yang ingin diukur; validitas rupa hanya menunjukkan bahwa dari segi “rupanya” suatu alat pengukur tampaknya mengukur apa yang ingin diukur. Contohnya untuk mengukur kemampuan mengendarai mobil, seorang sopir harus disuruh mengendarai mobil, atau menggunakan alat simulasi mirip dengan keadaan sesungguhnya. Cara pengukuran yang demikian memiliki validitas rupa. Sedangkan apabila pengukuran kemampuan mengendarai mobil dilakukan dengan ujian tertulis tentang teknik mengendarai mobil, maka alat pengukur (instrumen) tersebut kurang memiliki validitas rupa.

Value: Lihat nilai.

Value is being: Nilai yang berasal dari hati nurani seperti kejujuran, keberanian, cinta damai, keandalan diri.

Value is giving: Nilai yang perlu dipraktikan atau diberikan kemudian akan diterima sebanyak yang diberikan.

Van-
Vandalisme: Suatu sikap kebiasaan yang dialamatkan kepada bangsa Vandal, pada zaman Romawi Kuno, yang budayanya antara lain: Perusakan yang kejam dan penistaan segala yang indah atau terpuji. Tindakan yang termasuk di dalam vandalisme lainya adalah perusakan kriminal, pencacatan, grafiti, dan hal-hal lainya yang mengganggu mata.

Var-
Variabel: Objek penelitian yang bervariasi, misalnya jenis kelamin karena jenis kelamin mempunyai variasi laki-laki dan perempuan; berat badan mempunyai variasi, ada berat 40 kg atau 50 kg. Contoh variabel lain dalam penelitian misalnya pendidikan, umur, status sosial, jabatan, dan pekerjaan.

Variabel antara (intervening variable): Suatu faktor yang secara teoritik berpengaruh terhadap fenomena yang diamati, akan tetapi variabel itu sendiri tidak dapat dilihat, diukur, maupun dimanipulasikan sehingga efeknya terhadap fenomena yang bersangkutan harus disimpulkan dari efek variabel bebas dan variabel moderator.

Variabel bebas (independent variable): Suatu variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian disebut juga dengan variabel pengaruh.

Variabel kendali (controlling variable): Variabel bebas yang efeknya terhadap variabel tergantung dikendalikan oleh peneliti dengan cara menjadikan pengaruhnya netral.

Variabel kualitatif: Variabel yang tidak mempunyai nilai satuan yang pasti (yang dinyatakan dalam angka matematis), misalnya kepandaian, kemakmuran, dan kecantikan.

Variabel kuantitatif: Variabel yang memiliki nilai satuan yang dapat dinyatakan dengan angka yang pasti, misalnya luas kotak, umur, dan jumlah siswa.

Variabel moderator (moderator variabel): Variabel bebas bukan utama yang juga diamati oleh peneliti untuk menentukan sejauh mana efeknya ikut mempengaruhi hubungan antara variabel bebas utama dan variabel tergantung.

Variabel ordinal: Variabel yang menunjukkan tingkatan. Misalnya, Novi terpandai, Avita pandai, dan Ina tidak pandai (bodoh). Dengan kata lain, variabel ordinal ini disebut juga sebagai variabel lebih kurang.

Variabel rasio: Variabel perbandingan. Misalnya, umur Pak Amat 70 tahun, sedangkan anaknya 35 tahun. Dengan demikian umur Pak Amat dua kali umur anaknya.

Variabel tergantung (dependent variable): Variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya afek atau pengaruh variabel lain. Dalam penelitian, variabel ini disebut juga variabel terpengaruh.

Varna (India): Istilah pertama yang digunakan di India untuk kasta. Varnas berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya warna (colour); ditemukan dalam Rig Veda sekitar 3000 tahun sebelum Masehi yaitu Brahman (pendeta), Khsatriya (prajurit dan pemerintah), Vaishya (pedagang/pengusaha), dan Sudra (pelayan).

Vas-
Vassal: Seseorang yang menjalin hubungan dengan monarki yang berkuasa—biasanya dalam bentuk dukungan militer, perlindungan bersama (mutual protection), atau pemberian upeti, dan menerima jaminan dan imbalan tertentu sebagai gantinya. Sistem ini telah ada sebelum hingga berakhirnya feudalisme di Eropa pada abad pertengahan. Selain di Eropa, sistem yang hampir mirip juga ditemukan pada kekaisaran Mongolia, Jepang (Gokenin), dan lainnya.

Ve-
Veddoid: Lihat suku Vedoid.

Vegetarian: Sebutan bagi orang yang hanya makan makanan tumbuh-tumbuhan dan, tidak mengonsumsi makanan yang berasal dari makhluk hidup seperti daging dan unggas, namun masih mungkin mengonsumsi makanan laut seperti ikan, atau produk olahan hewan seperti telur, keju, dan susu. Istilah ‘vegetarian’ diciptakan pada tahun 1874. Pertama kali digunakan secara formal 30 September tahun itu oleh Joseph Brotherton dan lain-lain, di Northwood Villa, Kent, Inggris. Saat itu adalah pertemuan pengukuhan dari Vegetarian Society Inggris. Kata ini berasal dari bahasa Latin vegetus, yang berarti keseluruhan, sehat, segar, hidup; (jangan dihubungkan dengan ‘vegetablearian’—mitos manusia yang diimajinasikan hidup seluruhnya dari sayur-sayuran tetapi tanpa kacang, buah, biji-bijian, dan sebagainya) Sebelum tahun 1847, mereka yang tidak makan daging secara umum dikenal sebagai ‘Pythagorean’ atau mengikuti sistem.

Verbal: Komunikasi lisan. Komunikasi dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Contoh: berbicara langsung dan melalui telepon.

Verifikasi: Pengecekan kembali tentang suatu kebenaran yang diperoleh dari hasil penelitian.

Verstehen: Pemahaman atas perilaku manusia.

Vi-
Virilokal: Suatu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kerabat suami. Adat ini juga digunakan oleh masyarakat yang menganut sistem kekerabatan patrilineal.

Visual culture: Analisis kebudayaan yang khusus mengkaji seni film dan foto. Dua media seni tersebut berusaha menampilkan kehidupan manusia beserta kebudayaannya dari sisi visual berupa film dokumenter atau karya-karya foto mengenai aktivitas kebudayaan suatu masyarakat.

Vital: Sangat penting (untuk kehidupan, dan sebagainya).

Vo-
Volkslectuur: Komisi Bacaan Rakyat atau Balai Pustaka yang bertugas memeriksa dan mencetak naskah-naskah cerita rakyat yang ditulis dalam bahasa daerah. Perkembangan berikutnya komisi tersebut juga menerbitkan kisah kepahlawanan orang-orang Belanda dan cerita-cerita kuno Eropa. Komisi ini didirikan pada tahun 1908 oleh pemerintah Hindia Belanda.

Voting: Salah satu metoda untuk menentukan keputusan dalam sebuah rapat/meeting atau suatu pemilihan, berdasarkan pendapat per orang, dan keputusan ditentukan berdasarkan pemilih terbanyak.

Vu-
Vulkanologi: Studi tentang gunung berapi, lava, magma, dan fenomena geologi yang berhubungan.


Ket. klik warna biru untuk link

Download Kamus Sosiologi di Sini

Lihat Juga
Kamus Sosiologi, Abjad A
Kamus Sosiologi, Abjad B
Kamus Sosiologi, Abjad C
Kamus Sosiologi, Abjad D
Kamus Sosiologi, Abjad E
Kamus Sosiologi, Abjad F
Kamus Sosiologi, Abjad G
Kamus Sosiologi, Abjad H
Kamus Sosiologi, Abjad I
Kamus Sosiologi, Abjad J
Kamus Sosiologi, Abjad K
Kamus Sosiologi, Abjad L
Kamus Sosiologi, Abjad M
Kamus Sosiologi, Abjad N
Kamus Sosiologi, Abjad O
Kamus Sosiologi, Abjad P
Kamus Sosiologi, Abjad Q
Kamus Sosiologi, Abjad R
Kamus Sosiologi, Abjad S
Kamus Sosiologi, Abjad T
Kamus Sosiologi, Abjad U
Kamus Sosiologi, Abjad V
Kamus Sosiologi, Abjad W
Kamus Sosiologi, Abjad X
Kamus Sosiologi, Abjad Y
Kamus Sosiologi, Abjad Z
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Kamus Sosiologi, Abjad V"