Kamus Sosiologi, Abjad M

Mab-
Ma’badong (Toraja): Satu tarian upacara asal Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Tarian Ma’badong ini diadakan pada upacara kematian yang dilakukan secara berkelompok. Para penari (pa’badong) membentuk lingkaran dan saling berpegang tangan dan umumnya mereka berpakaian hitam-hitam. Tarian Ma’badong ini kadang menelan waktu berjam-jam, malah berlangsung sampai tiga hari tiga malam sambung-menyambung di pelataran tempat upacara berduka.

Mac-
Macceratasi (Bugis): Upacara adat suku Bugis berupa pesta adat dengan menumpahkan darah hewan tumbal ke laut yang akan selalu digelar di Desa Gedambaan, Pulau Laut Utara, Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Pesta adat maccetarasi merupakan kebiasaan nelayan untuk menumpahkan darah hewan ke laut. Mereka berharap laut dapat memberi penghidupan di darat.

Mad-
Maduppa (Bugis): Pemberitahuan kepada seluruh kaum kerabat mengenai perkawinan yang akan datang.

Mag-
Magi: Suatu usaha yang digunakan untuk memanipulasi hukum-hukum alam tertentu.

Magi senggol (contagious magis): Magi yang berdasarkan pada prinsip bahwa barang yang pernah bersentuhan dapat saling memengaruhi setelah terpisah. Contohnya, sebagai berikut: rambut, gigi, dan kuku jika jatuh ke tangan musuh akan dapat mudah diguna-guna karena rambut, gigi, dan kuku adalah bagian di tubuh yang sering bersenggolan dengan badannya.

Magi simpatetis: Bagi yang berdasarkan prinsip bahwa persamaan menimbulkan persamaan. Contoh magi simpatetis adalah sebagai berikut: seorang pemuda akan pergi ke tukang sihir untuk memesan boneka yang dibuat mirip dengan pemudi yang menolak cintanya itu. Jika boneka tersebut dimasukkan ke dalam air dan diguna-gunai, maka pemudi tersebut dapat menjadi gila. Pemudi tersebut mengalami nasib yang sama dengan boneka tiruannya tersebut.

Magis: Lihat upacara magis.

Mah-
Mahabarata: Sebuah karya sastra kuno yang konon ditulis oleh Begawan Byasa atau Vyasa dari India. Buku ini terdiri dari delapan belas kitab, maka dinamakan Astadasaparwa (asta=8, dasa=10, parwa=kitab). Namun ada pula yang meyakini bahwa kisah ini sesungguhnya kumpulan dari banyak cerita yang semula terpencar-pencar, yang dikumpulkan semenjak abad ke-4 sebelum masehi. Secara singkat, Mahabharata menceritakan kisah konflik para Pandawa lima dengan saudara sepupu mereka sang seratus Korawa, mengenai sengketa hak pemerintahan negara Astina. Puncaknya adalah perang Bharatayuddha di medan Kurusetra dan pertempuran berlangsung selama delapan belas hari.

Mahar atau mas kawin: Harta yang diberikan oleh pihak mempelai laki-laki (atau keluarganya) kepada mempelai perempuan (atau keluarga dari mempelai perempuan) pada saat pernikahan. Istilah yang sama pula digunakan sebaliknya bila pemberi mahar adalah pihak keluarga atau mempelai perempuan. Secara antropologi, mahar sering kali dijelaskan sebagai bentuk lain dari transaksi jual beli sebagai kompensasi atas kerugian yang diderita pihak keluarga perempuan karena kehilangan beberapa faktor pendukung dalam keluarga seperti kehilangan tenaga kerja, dan berkurangnya tingkat fertilitas dalam kelompok.

Mahe: Batu altar persembahan yang menjadi pusat kampung tradisional suku bangsa Sikka yang berdiam di daerah antara Lio dan Larantuka, Kabupaten Sikka, daratan Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Mahkamah Agung: Badan yudikatif Republik Indonesia yang bertugas mengawasi dan mempertahankan undang-undang negara. Mahkamah Agung melaksanakan kekuasaan dan tugasnya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh-pengaruh lainnya. Selain itu, MA dapat memberikan pertimbangan-pertimbangan dalam bidang hukum, baik diminta maupun tidak kepada lembaga-lembaga tinggi negara lainnya.

Mai-
Mailist: Kelompok yang terbentuk lewat komunikasi menggunakan e-mail.

Maj-
Majapahit: Sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Kekuasaan terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan. Lihat juga Mataram kuno.

Majemuk: Terdiri dari beberapa bagian yang merupakan kesatuan.

Majikan: Lihat borjuis.

Majority rule: Suara terbanyak yang ditentukan melalui pemungutan suara atau voting yang akan menentukan keputusan tanpa mempertimbangkan argumentasi.

Mak-
Makalah: 1. Tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibaca di muka umum dalam suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan. 2. Karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.

Makepung: Atraksi karapan sapi berasal dari Kabupaten Jembrana, Bali. Makepung artinya berkejar-kejaran, inspirasinya muncul dari kegiatan tahapan proses pengolahan tanah sawah yaitu tahap melumatkan tanah menjadi lumpur dengan memakai Bajak Lampit Slau. Bajak lampit slau ditarik oleh dua ekor kerbau dan sebagai penghias kerbau maka pada leher kerbau tersebut dikalungi genta gerondongan (gongseng besar) sehingga apabila kerbau tersebut berjalan menarik bajak lampit slau maka akan kedengaran bunyi seperti alunan musik.

Makhluk sosial: Manusia tidak dapat hidup sendiri, ia memerlukan orang lain dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal itu terjadi karena secara biologis membutuhkan manusia yang lain untuk hidup berkelompok.

Makroskopik: Proses evolusi kebudayaan yang dapat dilihat dan dapat diamati seolah-olah dari jauh dengan hanya memperlihatkan yang tampak umum saja. Melalui proses ini dapat dilihat perubahan kebudayaan yang besar terjadi dalam dinamika kehidupan dalam kurun waktu yang cukup lama. Proses ini adalah proses yang kemudian menentukan arah, atau disebut dengan directional process.

Mal-
Maladjustment: Ketidakmampuan masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan perubahan.

Malayan Mongoloid: Penduduk asli wilayah Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan penduduk asli Taiwan.

Man-
Manajemen kesan: Usaha seseorang untuk menampilkan kesan pertama yang disukai pada orang lain. Manajemen kesan memiliki manfaat yaitu orang yang menunjukkan manajemen kesan yang baik mendapat keuntungan dalam berbagai situasi.

Mandiri: Berusaha mengatasi permasalahan yang dihadapi tanpa terlalu jauh mengharapkan pertolongan pihak lain.

Manifest: Lihat fungsi manifest.


Manifest social problem
: Masalah sosial yang timbul sebagai akibat terjadinya kepincangan-kepincangan dalam masyarakat.

Manifestasi: 1. Perwujudan sebagai suatu pernyataan perasaan atau pendapat. 2. Perwujudan atau bentuk dari sesuatu yang tidak kelihatan.

Mantera: 1. Perkataan atau ucapan yang memiliki kekuatan gaib (misalnya dapat menyembuhkan, mendatangkan celaka, dsb.). 2. Susunan kata berunsur puisi (seperti rima, irama) yang dianggap mengandung kekuatan gaib, biasanya diucapkan oleh dukun atau pawang untuk menandingi kekuatan gaib yang lain.

Mantir (Dayak): Orang tua yang dianggap ahli dalam adat sehingga merupakan penasihat penghulu dalam soal adat.

Manusiawi: Bersifat manusia atau kemanusiaan.

Manuskrip: Naskah tulisan maupun ketikan.

Map-
Mapag sri: Salah satu adat/budaya masyarakat Indonesia khususnya Jawa dan Sunda yang dilaksanakan untuk menyambut datangnya panen raya sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Mahaesa. Mapag Sri apabila ditilik dari bahasa Jawa halus mengandung arti menjemput padi. Dalam bahasa Jawa halus, mapag berarti menjemput, sedangkan sri dimaksudkan sebagai padi. Maksud dari menjemput padi adalah panen.

Mappanretasi (Bugis): Disebut juga pesta laut. Sebuah upacara adat suku Bugis yang dilaksanakan setiap bulan April di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Indonesia. Berlangsung selama dua minggu, upacara tahunan ini dimaksudkan untuk memberi makan laut sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Mappuce-puce (Bugis): Kunjungan dari keluarga si laki-laki kepada keluarga si gadis untuk mengadakan peminangan.

Mar-
Marapu: Sebuah agama lokal atau pun kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Pulau Sumba. Agama ini merupakan kepercayaan yang memuja nenek moyang dan leluhur. Lebih dari setengah penduduk Sumba memeluk agama ini. Pemeluk agama ini percaya bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara dan bahwa setelah akhir zaman mereka akan hidup kekal, di dunia roh, di surga marapu, yang dikenal sebagai Prai Marapu.

Marga atau nama keluarga: Nama pertanda dari keluarga mana seseorang berasal. Marga lazim ada di banyak kebudayaan di dunia. Nama marga dalam kebudayaan Barat dan kebudayaan yang terpengaruh oleh kebudayaan Barat umumnya terletak di belakang, sehingga sering disebut dengan nama belakang. Kebalikannya, budaya Tionghoa dan Asia Timur lainnya menaruh nama marga di depan. Marga dapat berarti Clan (Klan).

Marinyo: Orang yang bertugas sebagai penyiar berita di desa suku Ambon.

Mariyuana: Lihat ganja.

Marsitalolo (Batak): Cara panen padi dua-tiga kali dalam setahun.

Marxisme: Paham/ajaran yang diajarkan oleh Karl Marx yang menyuarakan persamaan kelas. Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern. Teori ini tertuang dalam buku Manifesto Komunis yang dibuat oleh Marx dan Friedrich Engels. Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar. Marx berpendapat bahwa paham kapitalisme diganti dengan paham komunisme. Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan. Inilah dasar dari Marxisme.

Mas-
Mas kawin: Lihat mahar.

Masalah: Keadaan yang dianggap sebagai suatu kesulitan yang perlu di selesaikan. Dalam kehidupan ini masalah dapat ditemukan di segala bidang kehidupan seperti bidang politik, ekonomi, hukum, pertahanan dan keamanan, sosial, dan lain-lain. Contoh: masalah di lingkup sosial berupa kemiskinan, kemerosotan moral, padatnya jumlah penduduk, dan lain-lain.

Masalah penelitian: Suatu pertanyaan yang mengungkapkan adanya hubungan antarvariabel yang ingin ditemukan jawabannya. Masalah penelitian dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari, berbagai tulisan di media massa, hasil penelitian orang lain atau pribadi, hasil pembicaraan masyarakat luar, diskusi-diskusi ilmiah, seminar, dan lain-lain.

Masalah sosial: Ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial atau menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok dari anggota-anggota sosial tersebut sehingga akan menyebabkan kepincangan ikatan sosial.

Maskulin atau maskulinitas: “Kepriaan” atau menunjukkan sifat laki-laki. Lawan katanya adalah feminin. Istilah ini berbeda dengan “kejantanan” (yang lawan katanya adalah “kebetinaan”).

Massa (Mass): Keseluruhan dari kerumunan sosial. Pengertian massa timbul sejalan dengan perkembangan masyarakat yang mengarah pada pola kehidupan modern. Oleh karena itu, pengertian massa menjadi ciri khas masyarakat modern yang pada umumnya bertempat tinggal di perkotaan. Ciri massa yang menonjol adalah suatu kumpulan orang yang heterogen sehingga identitasnya sulit diketahui. Keanekaragaman massa tampak dari diferensiasi status sosial, taraf hidup, pendidikan, keturunan, pekerjaan, dan agama.

Massuro (Bugis-Makassar): Kunjungan dari pihak keluarga laki-laki kepada keluarga si gadis untuk membicarakan waktu pernikahan, jenis sunreng (mas kawin), dan sebagainya.

Masyarakat: Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu.

Masyarakat feodal: Masyarakat pada situasi praindustri, yang menurut sejarahnya merupakan perubahan dari ikatan budak atau hamba sahaya dengan tuan tanah. Hubungan antara kedua golongan itu menjadi hubungan antara yang memerintah dengan yang diperintah, dan interaksinya sangat terbatas. Kemudian semangat feodalisme ini oleh kaum penjajah diterapkan di Indonesia dan terjadilah perpecahan antargolongan.

Masyarakat heterogen: Kelompok masyarakat yang terdiri dari berbagai latar belakang seperti kebudayaan, ras (etnik), bahasa, ideologi, status sosial, dan lain-lain.

Masyarakat madani: Masyarakat berperadaban.

Masyarakat majemuk (plural society): Suatu masyarakat yang menganut sistem nilai yang berbeda di antara berbagai kesatuan sosial yang menjadi anggotanya sehingga para anggota masyarakat tersebut kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai keseluruhan, kurang memiliki homogenitas kebudayaan atau bahkan kurang memiliki dasar-dasar untuk memahami satu sama lain.

Masyarakat multikultural: Suatu masyarakat di mana di dalamnya terdapat beraneka ragam bentuk budaya yang dapat dilihat dari perbedaan suku bangsa, agama, ras, dan yang lainnya. Faktor-faktor yang memengaruhi terbentuknya masyarakat multikultural adalah kondisi geografis, pengaruh budaya asing, dan iklim.

Masyarakat tradisional: Masyarakat yang masih melestarikan adat kebiasaan dan cara hidup yang sudah turun-temurun.

Mat-
Mataram kuno: Sebutan untuk negara Kediri, negara Singosari, dan negara Majapahit. Pada dasarnya ketiganya merupakan negara agraris, terletak di daerah subur, di lembah-lembah sungai yang di kelilingi oleh gunung berapi dan rakyatnya hidup dari bercocok tanam padi di sawah. Di negara inilah konsepsi Hindu mengenai raja keturunan dewa diserap sepenuhnya ke dalam kebudayaan pribumi dan berkembang biak dengan berbagai bentuk penjelmaannya sendiri-sendiri. Negara Majapahitlah yang paling jaya dalam pertengahan abad ke-14, akibat dari surplus produksi pertanian yang dialihkan ke sektor perdagangan yang menyebabkan ekspansi ke tempat-tempat pantai yang strategis di seluruh Nusantara serta ke arah barat sampai di beberapa tempat di Vietnam Selatan dan ke arah timur sampai beberapa tempat di bagian barat Irian Jaya atau Papua.

Material: Bakal yang dipakai sebagai bahan untuk membuat barang lain.


Materialisme: Pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata, dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indra. Sementara itu, orang-orang yang hidupnya berorientasi kepada materi disebut sebagai materialis. Orang-orang ini adalah para pengusung paham (ajaran) materialisme atau juga orang yang mementingkan kebendaan semata (harta, uang, dsb.).

Matriarkal: Otoritas di dalam keluarga di miliki oleh perempuan (perempuan tertua, umumnya ibu).

Matrilineal: Prinsip keturunan dari leluhur wanita melalui anak wanita, cucu wanita, dan sebagainya.

Matrilokal: Pola yang mengatur keluarga baru untuk menetap bersama dengan keluarga pihak wanita. Pola ini juga tidak memberikan pilihan lain, kecuali mereka harus tinggal di tempat keluarga wanita.

Matrimonial: Sistem perkawinan di mana pihak suami tinggal bersama di rumah istri sampai keluarga tersebut memiliki rumah sendiri.

Matripatrilokal: Pola yang mengatur keluarga baru untuk menetap di lingkungan pihak wanita, selanjutnya menetap menetap bersama keluarga pria. Pola ini agak lebih longgar di mana mereka dapat tinggal di tempat kedua orang tua mereka, baik di pihak laki-laki maupun perempuan.

Maturity stage (tahap keluarga dewasa): Tahap perkembangan yang dilewati oleh suatu keluarga ditandai dengan pencapaian kedewasaan oleh anak-anak yang di lahirkan dalam sebuah keluarga, dalam arti anak-anak tersebut telah mampu berdiri sendiri, terlepas dari ketergantungan dengan orang tua mereka.

Maz-
Mazhab: 1. Haluan atau aliran mengenai sesuatu yang menjadi panutan. 2. Golongan pemikir yang sepaham dalam teori, ajaran, atau aliran tertentu dibidang ilmu, cabang kesenian, dsb. dan yang berusaha untuk memajukan hal itu.

Mazhab Chicago: Mazhab atau aliran yang berasal dari Amerika Serikat. Tokoh-tokoh mazhab Chicago antara lain Robert Erza Park, Harold D. Lasswell, Bernard Berelson, Robert K. Merton, Daniel Lener, Ithiel Da Sola Pool, Wilbur Schramm, Charles Wright, David Berlo, dan lain-lain. Mazhab Chicago dengan positivisme empirik menitikberatkan penelitiannya pada pemecahan masalah kriminal, prostitusi, dan masalah-masalah lainnya yang timbul akibat industrialisasi dan urbanisasi yang berlangsung sangat cepat di Amerika.

Mazhab Frankfurt: Sebuah nama yang diberikan kepada kelompok filsuf yang memiliki afiliasi dengan Institut Penelitian Sosial di Frankfurt, Jerman, dan pemikir-pemikir lain yang dipengaruhi oleh mereka. Tahun yang dianggap sebagai tahun kemulaian Mazhab Frankfurt ini adalah tahun 1930, ketika Max Horkheimer diangkat sebagai direktur lembaga riset sosial tersebut. Beberapa filusuf terkenal yang dianggap sebagai anggota Mazhab Frankfurt antara lain Theodore Adorno, Walter Benjamin, dan Jurgen Habermas. Objek studi mazhab ini adalah peranan media massa dalam kehidupan modern dengan filosofi kritik dalam bentuk lain terhadap kritik Karl Marx. Bukan saja determinisme ekonomi yang ditentangnya, tetapi juga positivisme empirik.

Mazhab Italia: Mazhab yang menyimpulkan bahwa memang ada orang jahat dari sejak lahir dan tiap penjahat mempunyai banyak sekali sifat yang menyimpang dari orang-orang biasa. Penggagas mazhab ini adalah DR.C. Lombrosso.

Mazhab Prancis: Aliran yang menolak mazhab Italia dengan mengeluarkan pendapat bahwa seseorang pada dasarnya tidak jahat, ia akan berbuat jahat disebabkan karena susunan, corak dan sifat masyarakat di mana penjahat itu hidup. Penggagas mazhab ini adalah A. Lacassagne.

Mbe-
Mbeter (Asmat): Kawan lari; apabila laki-laki melarikan si perempuan untuk dikawini. Dalam hal ini dapat timbul pertikaian antara kedua belah pihak yang secara tradisional dapat berakhir bila terjadi pembunuhan di masing-masing pihak.

Mbi-
Mbis: Patung-patung yang menggambarkan orang-orang yang disusun secara vertikal yang menggambarkan para leluhur.

Mea-
Mean: Nilai rata-rata. Jumlah semua nilai yang terjadi dalam distribusi dibagi atas jumlah pengamatan.

Meb-
Mebanten: Pembuatan sesaji setiap hari sebanyak tiga kali oleh masyarakat Bali sebagai perwujudan rasa syukur, hormat, dan penyembahan kepada Tuhan.

Mec-
Mechanical device (peralatan penunjang): Alat-alat hasil kemajuan iptek yang memungkinkan seorang observer mampu mengabadikan segala perilaku observees selama pengamatan berlangsung. Sebagai contoh, pemakaian video untuk merekam perilaku observes selama pengamatan berlangsung, pemakaian tape recorder untuk merekam wawancara dengan observees, dan pemakaian kamera untuk mengabadikan suatu peristiwa.

Med-
Media komunikasi: Media yang mendukung proses interaksi antar anggota dalam suatu masyarakat. Media komunikasi tersebut dapat berupa bahasa maupun benda-benda lain seperti alat-alat komunikasi dan alat-alat transfortasi.

Media massa: Sarana untuk menyampaikan suatu kejadian atau peristiwa dari berbagai sumber berita dan tempat. Media massa juga dapat merupakan penghubung antara masyarakat dan pemerintah. Media massa bersifat independen dan tidak memihak kepada pemerintah, pengusaha, ataupun rakyat.

Median: Nilai tengah dalam sebuah kelompok nilai yang sudah diurutkan dari nilai terkecil menuju yang terbesar.

Mediasi (mediation): Upaya penyelesaian pertikaian oleh pihak ketiga, tetapi tidak diberikan keputusan yang mengikat.

Mediator: Perantara penyelesaian konflik atau pertikaian.

Mediteran Caucasoid (Kaukasoid Mediterania): Ras yang menurunkan bangsa Eropa Selatan seperti Italia, Spanyol, Yunani, dan sebagainya.

Mediteranian: Subras yang merupakan bagian dari Ras Kaukasoid yang menempati sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, dan Iran.

Meg-
Megalitik: Zaman batu besar. Berasal dari kata mega yang berarti besar dan lithos yang berarti batu. Pada zaman ini bangunan-bangunan dibuat dari batu besar. Bangunan megalitik dibuat dan digunakan berhubungan dengan penghormatan dan pemujaan roh para leluhur, berkaitan dengan kepercayaan adanya hubungan antara yang masih hidup dengan yang sudah mati, serta kepercayaan adanya pengaruh yang kuat dari yang sudah mati terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanah. Di Indonesia, bangunan megalitik ini mulai dibangun pada masa bercocok tanam dan berlanjut sampai masa perundagian. Jenis bangunan megalitik di Indonesia terdiri dari punden berundak, menhir, dolmen, sarkofagus, arca batu, dan lain-lain.

Megalitikum: Lihat megalitik.

Megalitikum muda: Zaman megalitikum di mana perkembangan seni arsitektur bersifat lebih halus, contohnya adalah bangunan-bangunan sarkofagus (keranda jenazah), kubur batu, serta sejumlah arca-arca megalitik.

Megalitikum tua: Zaman megalitikum di mana berkembang seni arsitektur bangunan besar dengan sifat khas kasar dan masif. Contohnya adalah menhir, dolmen, serta punden berundak.

Mek-
Mekanisasi pertanian: Suatu cara untuk meningkatkan efisiensi usaha pertanian guna meningkatkan produktivitas, mutu, kontinuitas pasokan produk-produk pertanian, kesejahteraan petani, dan kelestarian lingkungan. Efisiensi tersebut meliputi lahan, tenaga kerja, energi, dan sumber daya (benih, pupuk, dan air). Mekanisasi pertanian menerakan dasar-dasar teknik dalam bidang pertanian yang mencakup bidang teknik mesin budidaya pertanian, teknik proses hasil pertanian/pangan, energi dan listrik pertanian, perbengkelan dan instrumentasi di bidang pertanian, ergonomika alat dan mesin pertanian, sistem dan manajemen keteknikan pertanian, lingkungan dan bangunan pertanian, serta teknik tanah dan teknik sumber daya air.

Mel-
Melanesia: Sebuah wilayah yang memanjang dari Pasifik Barat sampai Laut Arafura, utara dan timur laut Australia. Sebagai tambahan negara Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Vanuatu, dan Kaledonia Baru yang merupakan bekas jajahan Prancis. Penggunaan istilah ini adalah untuk mencerminkan sejarah kolonial dan situasi regional umum yang serupa.

Melanesoid: Ras yang tersebar di kawasan Indonesia Timur seperti di pulau Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.

Melayu: Nama yang menunjuk pada suatu kelompok yang ciri utamanya adalah penuturan bahasa Melayu. Suku Melayu bermukim di sebagian besar Malaysia, pesisir timur Sumatera, sekeliling pesisir Kalimantan, Thailand Selatan, serta pulau-pulau kecil yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata. Di Indonesia, jumlah suku Melayu sekitar 15% dari seluruh populasi, yang sebagian besar mendiami provinsi Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat.

Melayu muda (Deutro Melayu): Sebutan yang dipakai untuk menunjuk populasi yang diperkirakan datang pada “gelombang kedua” setelah “gelombang pertama” Proto Melayu. Populasi ini diperkirakan datang pada Zaman Logam (kurang lebih 1500 SM). Suku bangsa di Indonesia yang dimasukan dalam Melayu Muda adalah Aceh, Minangkabau, Jawa, Sunda, Melayu, Betawi, Manado, dll. Lihat juga Melayu tua (Proto Melayu).

Melayu tua (Proto Melayu): Nama yang diberikan kepada “gelombang pertama” dari dua gelombang migrasi yang dulu diperkirakan terjadi dalam pendudukan Nusantara oleh penutur bahasa Austronesia. Menurut teori “dua gelombang” ini, termasuk Proto-Melayu di Indonesia adalah Toraja (Sulawesi Selatan), Sasak (Lombok), Dayak (Kalimantan Tengah), Batak (Sumatera Utara), Nias (pantai barat Sumatera Utara), Rejang, dll. Lihat juga Melayu muda (Deutro Melayu).

Melek aksara: Kemampuan membaca dan menulis (juga disebut dengan melek huruf). Melek aksara juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan bahasa dan menggunakannya untuk mengerti sebuah bacaan, mendengarkan perkataan, mengungkapkannya dalam bentuk tulisan, dan berbicara. Dalam perkembangan modern kata ini lalu diartikan sebagai kemampuan untuk membaca dan menulis pada tingkat yang baik untuk berkomunikasi dengan orang lain, atau dalam taraf bahwa seseorang dapat menyampaikan idenya dalam masyarakat yang mampu baca-tulis, sehingga dapat menjadi bagian dari masyarakat tersebut.

Mem-
Memaksa: Sifat lembaga pemerintahan negara, yakni bahwa setiap pemerintahan negara dapat memaksakan kehendak dan kekuasaannya, baik melalui jalur hukum, maupun jalur kekuasaan atau kekerasan.

Membership group: Kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggotanya.

Memedi (Jawa): Makhluk halus, hantu.

Memoranda: Laporan yang diucapkan pada waktu serah terima jabatan.

Men-
Mengemis: Hal yang dilakukan oleh seseorang yang membutuhkan uang, makanan, tempat tinggal atau hal lainnya dari orang yang mereka temui dengan meminta. Umumnya di kota besar sering terlihat pengemis meminta uang, makanan atau benda lain. Pengemis sering meminta dengan menggunakan gelas, kotak kecil, topi atau benda lainnya yang dapat dimasukkan uang.

Menhir: Bangunan berwujud tugu batu yang berasal dari periode Neolitikum (6000/4000 SM-2000 SM) yang berdiri tegak di atas tanah. Istilah menhir diambil dari bahasa Keltik dari kata men (batu) dan hir (panjang). Menhir biasanya didirikan secara tunggal atau berkelompok sejajar di atas tanah. Diperkirakan benda prasejarah ini didirikan oleh manusia prasejarah untuk melambangkan phallus, yakni simbol kesuburan untuk bumi.

Mental subversif: Senantiasa berkeinginan untuk membongkar hal-hal yang sudah mapan dan mencari apa sebenarnya yang ada dan terjadi di balik realita.

Mer-
Merak: Tari tradisional adat suku Sunda yang menggambarkan pola perilaku burung merak jantan yang sedang memikat pasangannya.

Meramu: Sistem mata pencaharian hidup berupa mengumpulkan makanan yang tersedia di alam bebas kemudian dimasak atau diawetkan.

Merdang merdem: Sebuah perayaan suku Karo di Kabupaten Karo. Perayaan tersebut merupakan bagian dari ucapan syukur kepada sang Pencipta karena kegiatan menanam padi telah selesai. Teriring doa agar tanaman padi tersebut diberkati sehingga bebas dari hama dan menghasilkan panen yang berlimpah.

Mes-
Mesomorph: Tipe tubuh yang berotot dan atletis.

Message: Lihat pesan

Messo: Kelompok dan lembaga-lembaga swadaya.

Mestizo cultural: Proses pencampuran unsur kebudayaan yang satu dengan unsur kebudayaan yang mempunyai warna dan sifat yang berbeda. Gejala ini ditandai adanya pola konsumsi yang berlebihan serta sikap pamer kekayaan antar masyarakat. Contohnya, maraknya teknologi handphone di kalangan remaja dan anak-anak. Saat ini handphone menjadi barang penting dalam pergaulan anak-anak. Bukan penting dalam arti sebagai sarana komunikasi melainkan penting sebagai ajang meningkatkan prestise diri.

Met-
Metafisika: 1. Tahap perkembangan pikiran manusia pengetahuan manusia ada pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip abstrak yang menggantikan kedudukan kuasa-kuasa adikodrati. Metafisika merupakan pengetahuan puncak tahap metafisis. 2. Lihat zaman metafisika.

Metode: Berasal dari bahasa Yunani “methodos” yang berarti sebagai suatu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.

Metode analisis: Cara penanggulangan masalah sosial dengan melakukan penelitian-penelitian secara ilmiah. Para peneliti melakukan pengumpulan data sebagai dasar untuk mencari penyebab-penyebab timbulnya masalah sosial yang sedang terjadi, atau secara langsung menerapkan hasil keputusan pemikiran-pemikiran tertentu untuk meniadakan masalah sosial tersebut. Penerapan metode ini selalu disertai oleh pertimbangan-pertimbangan tertentu terhadap nilai-nilai sosial beserta adat istiadat masyarakat setempat agar terdapat keseimbangan dan kerja sama yang harmonis dalam usaha penanggulangan masalah-masalah sosial tersebut.

Metode analisis isi (content analysis): Penelitian yang dilakukan dengan maksud menggali isi dan maksud pesan-pesan yang terkandung pada bahan-bahan atau sumber-sumber tertentu, kemudian memberi makna pada pesan yang terkandung di dalamnya untuk menggambarkan gejala sosial yang terjadi. Sumber data dalam penelitian ini berupa benda-benda hasil karya manusia seperti buku, nyanyian, lukisan, puisi, surat kabar, pidato, dan lain-lain.

Metode angket/kuesioner: Metode pengumpulan data dengan menggunakan angket/kuesioner.

Metode case study (case study method): Metode dengan menyelidiki peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kelompok masyarakat, maupun lembaga-lembaga tertentu untuk mendapatkan garis-garis pokok suatu peristiwa.

Metode deduktif: Metode yang dimulai dari hal-hal yang berlaku umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus. Contoh: Siswa SMA B pintar-pintar, maka Budi siswa kelas X SMA B juga pintar.

Metode eksperimen terkontrol: Metode eksperimen yang digunakan untuk mempelajari kelompok-kelompok kecil. Hanya sedikit pengkajian sosiologi yang dapat dilaksanakan dalam sebuah laboratorium dalam kondisi yang terkontrol. Metode ini hanya menggunakan dua atau lebih kelompok orang yang diteliti. Kedua kelompok memiliki kesamaan pada berbagai aspek, kecuali satu aspek yang akan diteliti. Aspek-aspek itu disebut variabel. Misalnya, ada dua kelompok yang sama-sama merupakan masyarakat petani. Kelompok A adalah masyarakat petani yang berpendidikan SMA, sedangkan kelompok B hanya berpendidikan SD.

Metode empiris: Suatu metode yang mengutamakan keadaan-keadaan nyata di dalam masyarakat.

Metode fungsional: Metode yang dipergunakan untuk menilai kegunaan lembaga-lembaga sosial masyarakat dan struktur sosial masyarakat.

Metode grounded research: Lihat grounded research.

Metode historis: Metode yang menggunakan analisis atas peristiwa pada masa lampau untuk merumuskan prinsip-prinsip umum. Seorang sosiolog yang ingin menyelidiki akibat-akibat revolusi secara umum, akan mempergunakan bahan-bahan sejarah untuk meneliti revolusi-revolusi penting yang terjadi pada masa silam.

Metode ilmiah: Langkah-langkah sistematis dalam penyelidikan suatu objek untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah.

Metode ilmu pengetahuan: Cara untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang tertentu.

Metode induktif: Metode yang mempelajari suatu gejala khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum. Contoh: Andi seorang siswa yang pintar dari kelas X SMA A, Dina seorang siswa yang pintar dari kelas XI SMA A, Markus seorang siswa yang pintar dari kelas XII SMA A, maka kesimpulannya para siswa SMA A pintar-pintar.

Metode komparatif (comparative method): Suatu metode yang membandingkan satu masyarakat dengan masyarakat lain, serta kelompok dengan kelompok lain, sehingga dapat ditarik garis-garis persamaan yang berlaku umum. Dari hal tersebut terdapat gambaran terhadap perkembangan berikutnya dalam masyarakat.

Metode kualitatif: Metode penelitian yang berupa deskripsi hasil penelitian berdasarkan penilaian-penilaian terhadap data yang diperoleh.

Metode kuantitatif: Metode penelitian dengan analisa data yang berupa angka-angka atau gejala-gejala yang diukur melalui uji statistik.

Metode penelitian sosial: Prosedur menyelidiki suatu fenomena sosial. Penelitian atau riset pada dasarnya merupakan suatu penyelidikan yang sistematis dan metodis atas suatu masalah untuk menemukan solusi atas masalah tersebut dan menambah khazanah pengetahuan.

Metode penemuan (discovery method): Suatu prosedur yang menekankan belajar secara individual, manipulasi objek atau pengaturan/pengkondisian objek, dan eksperimen lain oleh peneliti sebelum generalisasi dan penarikan kesimpulan dibuat. Metode ini membutuhkan penundaan penjelasan tentang temuan-temuan penting sampai peneliti menyadari sebuah konsep. Metode penemuan memungkinkan para peneliti menemukan sendiri informasi-informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan instruksional.

Metode pengamatan: Suatu cara mengumpulkan data melalui pengamatan inderawi dengan melakukan pencatatan terhadap gejala-gejala yang terjadi pada objek penelitian secara langsung di tempat penelitian.

Metode penyelidikan (inquiry method): Proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan. Dengan kata lain, metode penyelidikan atau inquiry adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis. Inquiry merupakan seni dan sains tentang mengajukan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki pengamatan dan pengukuran, pengajuan hipotesis dan penafsiran, pembangunan dan pengujian model melalui eksperimen, refleksi dan pengakuan atas kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari metode penyelidikan yang digunakan.

Metode populasi: Metode mendapatkan sumber data dengan memakai seluruh unsur atau elemen yang menjadi anggota dalam suatu kesatuan yang akan diteliti. Misalnya, peneliti akan meneliti tentang semangat belajar para pelajar di Jakarta. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pelajar di wilayah Jakarta. Penelitian populasi sangat sulit dilakukan, dikarenakan subjek penelitian yang terlalu luas.

Metode rasional: Metode yang mengutamakan penalaran dan logika akal sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah kemasyarakatan.

Metode smimurti: Metode yang menggunakan skala-skala dan angka-angka dalam rangka antarmanusia dalam masyarakat.

Metode statistik: Metode untuk mengukur gejala-gejala sosial yang tampak secara kuantitatif kemudian diinterpretasikan ke dalam pemahaman umum.

Metodologi penelitian: Pedoman yang digunakan untuk melakukan penelitian sosiologi.

Metropolitan: Kota terbesar dalam suatu wilayah yang mempunyai dominasi sosial-ekonomis.

Metrum: Sebuah istilah dalam ilmu kesusastraan yang mendeskripsikan pola bahasa dalam sebuah baris puisi. Metrum juga bisa didefinisikan sebagai satuan irama yang ditentukan oleh jumlah dan tekanan suku kata dalam setiap baris puisi. Kaidah metrum berbeda-beda antara bahasa dan tradisi.

Mi-
Middle class: Lihat kelas sosial menengah.

Migrasi: Perpindahan penduduk.

Mikronesia: Bahasa yang diucapkan oleh penduduk asli mikronesia, seperti Nauru, Sama, dan Chamorro.

Mikroskopik: Proses evolusi kebudayaan yang dapat dilihat dan dapat diamati seolah-olah dari dekat secara detail. Melalui proses ini dapat dilihat perubahan kebudayaan secara detail yang terjadi di dalam dinamika kehidupan sehari-hari masyarakat. Hal yang dapat dilihat secara detail di antaranya adalah proses-proses yang berulang, atau yang disebut dengan recurrent process.

Milenarisme: Salah satu bentuk kebangkitan yang berusaha mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah.

Militan: 1. Setia, tunduk, dan melaksanakan segala perintah. 2. Tipe masyarakat di mana heterogenitas mulai meningkat karena bertambahnya jumlah penduduk atau karena penaklukan. Hal yang penting ialah koordinasi tugas-tugas yang dikhususkan, dilakukan dengan paksaan. Cara ini memerlukan sistem-sistem atau bagian-bagian yang dapat mengatur dirinya sendiri. Kerja sama yang tidak suka rela ini dijamin keberlangsungannya oleh seorang pemimpin, kemudian oleh negara secara nasional. Pengendalian oleh negara terbatas pada produksi, distribusi, dan pada bidang-bidang kehidupan.

Militer: Lembaga yang berfungsi dan berperan untuk mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. Orang-orang yang berada di dalamnya merupakan orang yang terpilih dan terlatih serta dibekali berbagai kemampuan pertahanan diri, kerja sama, solidaritas, dan diplomasi.

Mimesis: Proses peniruan. Mimesis ada di dalam diri setiap manusia sehingga proses peniruan ini juga menjadi proses terciptanya budaya. Secara sistematis, mimesis terjadi karena kita menjadikan orang lain sebagai model.

Minahasa: Salah satu suku bangsa yang mendiami Sulawesi. Suku ini menempati kawasan semenanjung yang berada di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Kawasan ini terletak di bagian timur laut pulau Sulawesi, yang mencakup luas 21.515 km persegi, dan terdiri dari empat daerah, yaitu: Bolaang Mongondow, Gorontalo, Minahasa dan kepulauan Sangihe dan Talaud.

Minangkabau: Atau yang biasa disingkat Minang adalah kelompok etnik Nusantara yang berbahasa dan menjunjung adat Minangkabau. Wilayah penganut kebudayaannya meliputi Sumatera Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, bagian selatan Sumatera Utara, barat daya Aceh, dan juga Negeri Sembilan di Malaysia. Dalam percakapan awam, orang Minang sering kali disamakan sebagai orang Padang, merujuk kepada ibukota provinsi Sumatera Barat yaitu kota Padang.

Minority consent: Ada kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan, serta sepakat untuk melakukan kegiatan bersama.

Misionaris: Pendakwah, atau orang yang menyebarkan agama.

Missie: Organisasi penyiar agama Katolik yang bersifat swasta.

Mistik (mistique): Suatu anggapan bahwa di alam semesta ini terdapat kekuatan sakti yang dapat mendatangkan pengaruh buruk atau baik bagi kehidupan manusia.

Mistik: Hal gaib yang tidak terjangkau dengan akal manusia biasa.

Mite: Lihat mitos.

Mitologi: Cerita yang dilandaskan kepada kepercayaan terhadap hal-hal yang tidak masuk akal; salah satu bentuk budaya yang dilandaskan pada keterbatasan pengetahuan yang sifatnya intuitif dan instingtif tanpa disertai penelitian ilmiah.

Mitoni: Upacara hamil tujuh bulan pada kehamilan anak pertama.

Mitos (mite): Cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan pada zaman dahulu, yang mengandung penafsiran asal-usul semesta alam dan bangsa itu sendiri, yang mengandung arti yang mendalam yang diungkapkan secara gaib.

Miya: Sebuah tradisi dari suku Dayak Ma’anyam yang berupa upacara adat kematian. Upacara adat Miya ini dianggap sebagai upacara adat yang tertinggi dan dilaksanakan khusus oleh umat Kaharingan Ma’anyan dalam rangka menghantar seseorang ke alam peristirahatannya yang terakhir.

Mo-
Mobilitas: Perubahan gerak, perpindahan.

Mobilitas antargenerasi: Mobilitas vertikal yang tidak terjadi dalam diri individu, tetapi terjadi dalam dua generasi.

Mobilitas horizontal: Perubahan sosial yang bersifat perpindahan dari suatu kelompok sosial ke kelompok lainnya yang sederajat.

Mobilitas sosial (social mobility): Perubahan kedudukan atau status individu ataupun kelompok individu dalam masyarakat baik secara vertikal maupun horizontal. Mobilitas sosial juga mencakup struktur sosial yang bersifat hubungan antarindividu dalam kelompok dan hubungan antarindividu dengan kelompoknya. Setiap gerak cenderung menimbulkan perubahan, baik itu berupa perubahan fungsi maupun perubahan posisi. Contoh yang terjadi pada individu adalah adanya alih profesi yang semula pegawai negeri berpindah menjadi wiraswasta. Sedangkan, dalam lingkup kelompok, misalnya golongan minoritas suatu wilayah masyarakatnya berasimilasi dengan golongan mayoritas. Mobilitas sosial dapat juga diartikan sebagai gerakan sosial atau perpindahan sosial.

Mobilitas sosial intergenerasi: Perpindahan kedudukan sosial yang terjadi di antara beberapa generasi dalam satu garis keturunan. Mobilitas ini dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas sosial intergenerasi naik dan mobilitas sosial intergenerasi turun.

Mobilitas sosial intragenerasi: Perpindahan kedudukan sosial seseorang atau anggota masyarakat yang terjadi dalam satu generasi yang sama. Mobilitas intragenerasi terbagi menjadi dua bentuk umum, yaitu mobilitas intragenerasi naik dan intragenerasi turun.

Mobilitas vertikal: Semua bentuk perubahan status ke arah vertikal, baik vertikal naik maupun turun.

Mobilitas vertikal naik (social climbing): Perubahan kedudukan menjadi lebih tinggi.

Mobilitas vertikal turun (social sinking): Perubahan kedudukan menjadi lebih rendah.

Modal sosial: Bagian-bagian dari organisasi sosial seperti kepercayaan, norma dan jaringan yang dapat meningkatkan efisiensi masyarakat dengan memfasilitasi tindakan-tindakan yang terkoordinasi. Modal sosial juga didefinisikan sebagai kapabilitas yang muncul dari kepercayaan umum di dalam sebuah masyarakat atau bagian-bagian tertentu dari masyarakat tersebut. Selain itu, konsep ini diartikan juga sebagai serangkaian nilai atau norma informal yang dimiliki bersama di antara para anggota suatu kelompok yang memungkinkan terjadinya kerja sama.

Mode: Frekuensi yang semua nilainya sama.

Mode atau fashion: Perbuatan meniru sesuatu yang dianggap terbaru untuk menjadi gaya hidup.

Modelling technique: Teknik pembuatan tembikar dengan membentuk satu gumpalan lempung yang besar.

Moderat: Selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrim, berkecenderungan ke arah dimensi atau jalan tengah.

Moderator: 1. Orang yang mengatur jalannya diskusi, seperti membuka diskusi, mempersilakan penyajian laporan penelitian, mengatur jalannya tanya jawab, dan menutup diskusi dengan kesimpulan hasil yang dicapai dari diskusi. 2. Lihat Variabel moderator.

Modernisasi: Perubahan masyarakat dalam seluruh aspeknya dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern.

Modernisasi desa: Usaha untuk mengubah sikap mental masyarakat dari pengertian desa yang selamanya selalu dijadikan objek dari segala kegiatan dalam masyarakat baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi, maupun budaya.  Modernisasi desa perlu diadakan karena sebagian besar rakyat mencari nafkah dari pertanian yang terletak di desa. Pada umumnya, para petani mempunyai taraf hidup rendah sebagai akibat pendapatan per kapita rendah.

Modernitas: Proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai tuntutan zaman.

Modin (Jawa Tengah): Pemimpin upacara selamatan.

Modis: Tindakan yang cenderung mengikuti mode.

Modus: Nilai yang mempunyai frekuensi tinggi dalam sekelompok data atau nilai yang paling banyak muncul dalam suatu kelompok data.

Modus operandi: Alasan melakukan bentuk kejahatan atau dapat dikatakan model kejahatan.

Moiety (paroh masyarakat): Kelompok kekerabatan gabungan klan yang mirip dengan fratri. Namun demikian, paroh masyarakat memiliki ciri khas, yaitu bahwa suatu kelompok masyarakat kekerabatan ini merupakan setengah bagian dari seluruh masyarakat yang ada pada suatu wilayah tertentu. Fungsi dari paroh masyarakat ini secara garis besar hampir sama dengan klan besar atau fratri. Namun demikian, paroh masyarakat masih memiliki fungsi yang penting, yaitu fungsi politik untuk menjaga keseimbangan antara kekuasaan dengan kekuatan masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar orang-orang yang mempunyai kekuasaan dalam masyarakat tidak bertindak sewenang-wenang terhadap orang-orang yang tidak mempunyai kekuasaan.

Moko: Nekara yang berukuran kecil dan berbentuk ramping. Moko berbentuk semacam genderang dengan membrane satu yang terbuat dari logam, dan bidang pukulnya menyorong ke luar dari bagian bahu. Moko diduga merupakan alat upacara pemanggilan roh, namun sekarang menjadi mas kawin dan pelengkap upacara. Di Indonesia benda-benda perunggu dari zaman proto sejarah ditemukan di daerah: Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sangean (Sumbawa), Rote, Leti, Selayar, Kei, Alor, Timor, dan Papua (Sentani).

Moksa: Lenyap tanpa ada mayatnya; kebebasan jiwa dari kelahiran kembali.

Momentum: Saat yang tepat.

Mongoloid: Ras yang berasal dari daerah Mongol. Mongoloid menurunkan bangsa-bangsa Asia dengan ciri-ciri: kulit kuning, mata sipit dengan warna mata coklat, rambut hitam lurus, hidung mancung, dan perawakan sedang dengan tinggi tubuh antara 140-180 cm. Mongoloid meliputi subras Mongoloid Asia, Malaya (termasuk Indonesia) dan Amerika/Indian.

Monogami: Sistem yang hanya memperbolehkan seorang laki-laki mempunyai satu istri dalam jangka waktu tertentu.

Monoglot: Lihat Monolingual.

Monografi: Tulisan (dapat berupa karangan ataupun uraian) mengenai satu bagian dari suatu ilmu atau mengenai suatu masalah tertentu.

Monokultur: Memiliki budaya, suku bangsa, dan bahasa yang tunggal.

Monolingual atau unilingual atau monoglot: Ekabahasawan. Orang yang menguasai satu bahasa.

Monopoli: Penguasaan secara mutlak dengan meniadakan persaingan atau pihak-pihak yang ingin menyaingi.

Monoteisme: Bentuk religi yang didasarkan kepercayaan pada satu Tuhan, dan kegiatan-kegiatan upacaranya bertujuan untuk memuja Tuhan.

Moral: Ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budipekerti, dan susila.

Moralitas: Sopan santun; segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket atau adat sopan santun.

Mores (tata kelakuan): Pandangan ketat mengenai hal yang benar dan salah yang mewajibkan tindakan tertentu dan melarang tindakan tertentu lainnya.

Morfin: Zat yang diperoleh dari candu ditemukan tahun 1805 oleh ahli farmasi Jerman yang bernama Seturnur. Umumnya warnanya putih berwujud bubukan dan berasa pahit. Morfin dapat diolah melalui proses kimia sehingga menghasilkan zat pembius yang menenangkan sistem urat saraf.

Morfinis: Seorang yang memakai obat atau morfin dengan jalan diisap atau ditelan.

Morfologi: Studi gramatikal struktur intern kata. Morfologi merupakan ilmu bahasa yang mempelajari morfem yaitu satuan gramatikal yang terkecil. Sebagai satu gramatikal, morfem membentuk satuan yang lebih besar dan mempunyai makna. Sebagian satuan terkecil, morfem tidak dapat dipecah menjadi bagian-bagian lebih kecil yang masing-masing mengandung makna.

Mortalitas: Angka kematian. Ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun. Mortalitas berbeda dengan morbiditas yang merujuk pada jumlah individu yang memiliki penyakit selama periode waktu tertentu.

Motif: 1. Pola; corak. 2. Salah satu dari antara gagasan yang dominan di dalam karya sastra, yang dapat berupa peran, citra yang berulang, atau pola pemakaian kata. 3. Alasan (sebab) seseorang melakukan sesuatu.

Motivasi: Dorongan-dorongan, baik yang datang dari dalam maupun luar individu sehingga menggerakkan individu untuk berbuat atau melakukan sesuatu. Dorongan-dorongan inilah yang akan membentuk kepribadian individu sebagai warna dalam kehidupan bermasyarakat. Motivasi ini dibedakan menjadi dorongan dan kebutuhan.

Motivasi ekstrinsik: Berbagai dorongan yang datangnya dari luar diri seseorang.

Motivasi intrinsik: Berbagai dorongan atau keinginan yang tidak perlu disertai perangsang dari luar.

Mu-
Mudik: Kegiatan perantau/pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya sowan dengan orang tua. Tradisi mudik hanya ada di Indonesia.

Multiculturalism: Lihat multikulturalisme.

Multikultural: Ideologi yang mengagungkan perbedaan budaya atau sebuah keyakinan yang mengakui dan mendorong terwujudnya pluralism budaya sebagai suatu corak kehidupan masyarakat.

Multikulturalisme (multiculturalism): Sebuah ideologi yang mengakui dan mengakui perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan. Dalam multikulturalisme, sebuah masyarakat dilihat sebagai sebuah kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut yang coraknya seperti sebuah mozaik. Di dalam mozaik tercakup semua kebudayaan dari masing-masing suku bangsa yang sangat jelas dan belum tercampur oleh warna budaya lain membentuk masyarakat yang lebih besar. Inti multikulturalisme adalah kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan, tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnis, gender, bahasa, ataupun agama. Sedangkan fokus multikulturalisme terletak pada pemahaman akan hidup penuh dengan perbedaan sosial budaya, baik secara individual maupun kelompok dan masyarakat. Dalam hal ini individu dilihat sebagai refleksi dari kesatuan sosial dan budaya.

Multikulturalisme akomodatif: Bentuk multikulturalisme di mana masyarakat memiliki kultur dominan, yang membuat penyesuaian-penyesuaian dan akomodasi-akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultural kaum minoritas. Masyarakat multikultural akomodatif merumuskan dan menetapkan undang-undang, hukum, dan ketentuan-ketentuan yang sensitif secara kultural, serta memberikan kebebasan kaum minoritas untuk mengembangkan/mempertahankan kebudayaan mereka. Sebaliknya, kaum minoritas tidak menentang kultur dominan.

Multikulturalisme isolasi: Bentuk multikulturalisme di mana masyarakat biasanya menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi yang saling mengenal satu sama lain. Kelompok-kelompok tersebut pada dasarnya menerima keragaman, namun pada saat yang sama berusaha mempertahankan budaya mereka secara terpisah dari masyarakat lain umumnya.

Multikulturalisme kosmopolitan: Multikulturalisme yang berusaha menghapus segala macam batas-batas kultural untuk menciptakan masyarakat yang setiap individu tidak lagi terikat pada budaya tertentu. Bisa juga sebaliknya, yaitu setiap individu bebas dengan kehidupan-kehidupan lintas kultural atau mengembangkan kehidupan kultural masing-masing.

Multikulturalisme kritikal/interaktif: Jenis multikulturalisme yang terjadi pada masyarakat plural di mana kelompok-kelompok yang ada sebenarnya tidak terlalu menuntut kehidupan otonom, akan tetapi lebih menuntut penciptaan kultur kolektif yang menegaskan perspektif-perspektif distingtif mereka. Kelompok dominan dalam hal ini tentunya menolak, bahkan berusaha secara paksa menerapkan budaya dominan mereka dengan mengorbankan budaya kelompok-kelompok minoritas.

Multikulturalisme otonomi: Bentuk multikulturalisme di mana kelompok-kelompok kultural utama berusaha mewujudkan kesetaraan (equality) dengan budaya dominan dan menginginkan kehidupan otonom dalam kerangka politik yang secara kolektif dapat diterima. Prinsip-prinsip pokok kehidupan kelompok-kelompok dalam multikultural jenis ini adalah mempertahankan cara hidup mereka masing-masing yang memiliki hak-hak yang sama dengan kelompok dominan. Mereka juga menentang kelompok dominan dan berusaha menciptakan suatu masyarakat di mana semua kelompok bisa eksis sebagai mitra sejajar.

Multilined theories of evolution: Teori ini lebih menekankan pada penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya, mengadakan penelitian tentang perubahan sistem mata pencaharian dari sistem berburu ke sistem pertanian menetap dengan menggunakan pemupukan dan pengairan.

Multilingual atau plurilingual atau polygot: Anekabahasawan. Orang yang menguasai lebih dari dua bahasa.

Munafik: Pelaku penyimpangan yang tidak menepati janji, berkata bohong, mengkhianati kepercayaan, dan berlagak membela. Contohnya, oknum pejabat negara, ketika berkampanye dalam pemilu menjanjikan program-program yang mensejahterakan rakyat, setelah terpilih hanya mensejahterakan diri dan keluarganya saja.

Munisipalitas (municipality): Suatu entitas administratif yang terdefinisi secara jelas wilayah dan penduduknya, yang umumnya merujuk pada suatu kota atau desa, atau kelompok kecil dari entitas-entitas tersebut. Suatu munisipalitas biasanya diperintah oleh seorang wali kota (mayor) dan suatu dewan kota atau dewan munisipal. Pada kebanyakan negara, suatu munisipalitas adalah subdivisi administratif terkecil yang pimpinannya diangkat melalui suatu proses pemilihan demokratis.

Musyawarah: Berasal dari kata Syawara yaitu berasal dari Bahasa Arab yang berarti berunding, urun rembuk atau mengatakan atau mengajukan sesuatu. Istilah-istilah lain dalam tata negara Indonesia dan kehidupan modern tentang musyawarah dikenal dengan sebutan “syuro”, “rembuk desa”, “kerapatan nagari”, bahkan “demokrasi”. Kewajiban musyawarah hanya untuk urusan keduniawian. Jadi musyawarah adalah merupakan suatu upaya bersama dengan sikap rendah hati untuk memecahkan persoalan (mencari jalan keluar) guna mengambil keputusan bersama dalam penyelesaian atau pemecahan masalah yang menyangkut urusan keduniawian.

Mutasi: 1. (administrasi) Pemindahan pegawai dari satu jabatan ke jabatan lain. 2. (biologi) Perubahan yang terjadi mendadak dalam kromosom. 3. (kedokteran) Perubahan dalam bentuk, kualitas atau sifat lain.

Mutualisme: Hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara dua pihak.


Ket. klik warna biru untuk link

Download Kamus Sosiologi di Sini 

Lihat Juga 
Kamus Sosiologi, Abjad A
Kamus Sosiologi, Abjad B
Kamus Sosiologi, Abjad C
Kamus Sosiologi, Abjad D
Kamus Sosiologi, Abjad E
Kamus Sosiologi, Abjad F
Kamus Sosiologi, Abjad G
Kamus Sosiologi, Abjad H
Kamus Sosiologi, Abjad I
Kamus Sosiologi, Abjad J
Kamus Sosiologi, Abjad K
Kamus Sosiologi, Abjad L
Kamus Sosiologi, Abjad M
Kamus Sosiologi, Abjad N
Kamus Sosiologi, Abjad O
Kamus Sosiologi, Abjad P
Kamus Sosiologi, Abjad Q
Kamus Sosiologi, Abjad R
Kamus Sosiologi, Abjad S
Kamus Sosiologi, Abjad T
Kamus Sosiologi, Abjad U
Kamus Sosiologi, Abjad V
Kamus Sosiologi, Abjad W
Kamus Sosiologi, Abjad X
Kamus Sosiologi, Abjad Y
Kamus Sosiologi, Abjad Z
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Kamus Sosiologi, Abjad M"