Kamus Sosiologi, Abjad E

Ec-
E-Commerce: Penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran, barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.

Economic institutions: Lembaga sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan mata pencaharian hidup. Misalnya, industri, pertanian, peternakan, perikanan, dan lain-lain.

Economic values (nilai-nilai ekonomi): Nilai-nilai yang berhubungan dengan sistem ekonomi. Hal ini berarti nilai-nilai tersebut mengikuti harga pasar.

Ectomorph: Tipe tubuh yang tipis dan kurus.

Ed-
Editing: Proses memeriksa data yang sudah terkumpul, meliputi kelengkapan isian, keterbacaan tulisan, kejelasan jawaban, relevansi jawaban, keseragaman satuan data yang digunakan, dan sebagainya.

Educational institutions: Lembaga sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan penerangan atau pendidikan. Misalnya, sekolah, universitas, lembaga pendidikan dan keterampilan, serta berbagai lembaga penyuluhan, seperti pertanian.

Ef-
Efektif: Tepat sasaran.

Eg-
Egalitarianisme: (Berasal dari bahasa Prancis egal yang berarti “sama”) Kecenderungan cara berpikir bahwa penikmatan atas kesetaraan dari beberapa macam premis umum misalkan bahwa seseorang harus diperlakukan dan mendapat perlakuan yang sama pada dimensi agama, politik, ekonomi, sosial, atau budaya. Dalam pengertian doktrin egalitas ini mempertahankan bahwa hakikatnya semua orang manusia adalah sama dalam status nilai atau moral secara fundamental.

Ego: Bagian yang bersifat sadar dan rasional sehingga mampu mengendalikan konflik antara superego dengan id.

Egosentrisme: Paham yang mengagungkan diri sendiri lebih dari segalanya.

Ej-
Ejekan: Tindakan membicarakan seseorang dengan menggunakan kata-kata kiasan, perumpamaan, atau kata-kata yang berlebihan serta bermakna negatif. Mungkin juga dengan menggunakan kata-kata yang artinya berlawanan dengan yang dimaksud.

Ek-
Ekofasisme: Ideologi yang mengatasnamakan kelestarian lingkungan hidup untuk menggusur sekelompok orang yang menempati suatu daerah. Namun sebetulnya antara pengatasnamaan dengan tujuan sangat bertentangan. Memang kelestarian lingkungan itu penting tetapi jika hanya sekelompok orang kecil saja yang selalu digusur seperti pedagang kaki lima yang memang telah menempati daerah tersebut selama beberapa tahun maka sama halnya dengan tindakan anarki.

Ekologi: Ilmu yang mempelajari hubungan makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya beserta lingkungannya.

Ekologi manusia: cabang sosiologi yang mempelajari struktur lingkungan perkotaan dan pola-pola penempatan dan pertumbuhan penduduk.

Ekologi politik: Cabang sosiologi yang mempelajari cara-cara seseorang mendapatkan dan menggunakan kekuasaan dalam suatu sistem politik, termasuk munculnya berbagai gerakan politik.

Ekonomi: Salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah ekonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan nomos yang berarti “peraturan, aturan, hukum”. Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga”. Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang yang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

Ekosistem: Suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.

Eksekutif: Lembaga yang melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh badan legislatif serta menyelenggarakan undang-undang yang dibuat oleh badan legislatif. Kekuasaan eksekutif ini biasanya dipegang oleh presiden beserta menteri-menterinya.

Eksentrik: Perbuatan yang menyimpang dari biasanya sehingga dianggap aneh, seperti anak laki-laki memakai anting-anting, perempuan memakai anting di lidahnya, gaya rambut modern (berdiri ke atas), dan seniman berambut gondrong.

Ekses: Dampak/hasil.

Eksistensi: Keberadaan.

Eksogami: Perkawinan yang dilakukan dengan seseorang yang berasal dari luar lingkungan, luar desa, luar marga, atau luar ras. Bentuk ini dapat dijumpai pada masyarakat unilateral, misalnya masyarakat Batak.

Ekspatriat: Seseorang yang tinggal sementara maupun menetap di luar negara di mana dia dilahirkan dan dibesarkan, atau dengan kata lain, orang yang berkewarganegaraan asing yang tinggal di Indonesia, biasanya oleh karena suatu tugas negara atau profesional. Diambil dari bahasa Latin ex=luar, patria=negara atau ibu pertiwi.

Eksperimen: Percobaan yang dilakukan terhadap objek penelitian untuk mengetahui perkembangan dari suatu objek penelitian tersebut.

Eksplanasi: Lihat penelitian eksplanasi.

Eksplanatif: Lihat penelitian eksplanasi.

Eksplanatori: Salah satu jenis atau fungsi penelitian sosial yang berguna untuk menjelaskan sebab-sebab yang melatarbelakangi suatu keadaan sosial tertentu. Misalnya, penelitian sosial tentang pengaruh televisi terhadap kepribadian seorang anak.

Eksplisit: Dengan jelas dan tepat.

Eksploitasi: Pemanfaatan, pengisapan, pemerasan atas diri orang lain demi keuntungan sendiri.

Eksploratif: Suatu kegiatan penelitian yang dilaksanakan untuk menemukan dan mendapatkan pengetahuan baru yang belum pernah ada sebelumnya.

Ekspresi: Penggambaran.

Ekspresionisme: Aliran di dalam seni lukis yang mengolah setiap unsur seni agar memperlihatkan emosi pelukis secara efektif. Kemiripan bentuk masih bisa hadir di dalam lukisan, tetapi tidak memainkan peranan penting.

Ekstern: Lihat data eksternal.

Eksternalisasi: Proses pembentukan pengetahuan latar belakang yang tersedia untuk dirinya serta untuk orang lain.

El-
Elemen: Unsur, lapisan.

Elimination: Pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.

Elite: Golongan orang kaya dan orang yang menempati kedudukan atau pekerjaan yang dinilai tinggi oleh masyarakat.

Em-
e-mail: Surat elektronik di internet.

Emigrasi: Tindakan meninggalkan negara asal seseorang atau wilayah untuk menetap di negara lain. Ini adalah sama seperti imigrasi tapi dari perspektif negara asal. Gerakan manusia sebelum pembentukan batas-batas politik atau dalam satu negara, disebut migrasi. Ada banyak alasan mengapa orang mungkin memilih untuk beremigrasi. Beberapa adalah untuk alasan agama, kebebasan politik atau ekonomi atau melarikan diri. Lainnya memiliki alasan pribadi seperti pernikahan. Beberapa orang yang tinggal di negara-negara kaya dengan iklim dingin memilih untuk pindah ke iklim hangat ketika mereka pensiun. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.

Emosi atau getaran hati: Sesuatu yang abstrak yang menjadi sumber perasaan manusia. Emosi dapat menjadi pengukur segala sesuatu yang ada pada jiwa manusia, seperti senang, sedih, indah, serasi, dan yang lain.

Emosi keagamaan: Semua aktivitas manusia yang berkaitan dengan agama dan kepercayaan yang didasarkan pada suatu getaran jiwa. Emosi keagamaan ini biasanya pernah dialami oleh setiap orang, walaupun mungkin hanya berlangsung beberapa detik saja. Emosi itulah yang mendorong manusia melakukan tindakan-tindakan yang bersifat religi.

Emosional: Sangat dipengaruhi emosi.

Empati: Kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara efektif dari seseorang atau orang lain dalam kondisi yang sebenar-benarnya, seolah-olah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain tersebut, seperti rasa senang, sakit, susah, dan bahagia.

Empirik: Bersifat empiris.

Empiris: Ilmu yang mendasarkan diri pada observasi akal sehat, yang hasilnya tidak bersifat spekulatif, tetapi pada kenyataan di lapangan.

Empty shell family: Kurangnya komunikasi dalam anggota keluarga.

En-
Enacted institutions: Lembaga yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu yang berakar dari kebiasaan-kebiasaan masyarakat, misalnya lembaga perdagangan dan lembaga pendidikan.

Encek: Rangkaian bilah bambu segi empat.

Endogami: Perkawinan yang dilakukan dengan seseorang yang berasal dari lingkungan sendiri. Lingkungan ini dapat berupa satu desa, satu marga, atau satu lingkungan keluarga dekat, tetapi sudah bukan muhrimnya. Bentuk endogami dijumpai di dalam masyarakat desa tradisional atau di kalangan orang-orang kaya yang bertujuan agar harta warisannya tidak jatuh kepada orang lain.

Endomorph: Tipe tubuh yang bundar, halus, dan gemuk.

Enkulturasi (pembudayaan): Proses seorang individu dalam mempelajari dan menyesuaikan pikiran serta sikapnya dengan adat istiadat, sistem norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses enkulturasi sejak kecil sudah dimulai dalam alam pikiran warga suatu masyarakat. Mula-mula dari orang-orang di dalam lingkungan keluarganya, kemudian dari teman-teman bermain. Dengan berkali-kali meniru, tindakannya menjadi suatu pola yang mantap dan norma yang mengatur tindakannya dibudayakan.

Entitas sosial: Kesatuan sosial.

Ep-
Epidemiologi: Ilmu yang mempelajari pola kesehatan dan penyakit serta faktor yang terkait di tingkat populasi. Ini adalah model corestone penelitian kesehatan masyarakat, dan membantu menginformasikan kedokteran berbasis bukti (eveidence based medicine) untuk mengidentifikasikan faktor risiko penyakit serta menentukan pendekatan penanganan yang optimal untuk praktik klinik dan untuk kedokteran preventif.

Epistemologi: Suatu cara untuk memahami munculnya teori dalam suatu pengetahuan.

Eq-
Equalibrium: Suatu kondisi/keadaan yang memperlihatkan adanya suatu keseimbangan (kesamaan).

Equalitarian: Suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang di dalam keluarga.

Equality: Kesetaraan.

Er-
Era globalisasi: Era pergaulan baru masyarakat di seluruh dunia yang ditandai dengan lancarnya komunikasi dan transaksi antar umat manusia di seluruh dunia. Jarak antarnegara dan benua yang begitu jauh seolah-olah menjadi dekat seperti dalam satu lingkungan yang dekat saja. Hal ini diakibatkan adanya penemuan baru di bidang telekomunikasi melalui satelit yang kemudian dikembangkan ke dalam transaksi dagang jual beli dan transfer uang antar bank di seluruh dunia. Dengan demikian masyarakat di seluruh dunia menjadi satu lingkungan global yang efektif dalam komunikasi dan transaksi.

Erau: Sebuah tradisi budaya Indonesia yang dilaksanakan setiap tahun dengan pusat kegiatan di kota Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Erau berasal dari bahasa Kutai, eroh yang artinya ramai, riuh, ribut, suasana yang penuh sukacita. Suasana yang ramai, riuh rendah suara tersebut dalam arti: banyaknya kegiatan sekelompok orang yang mempunyai hajat dan mengandung makna baik bersifat sakral, ritual, maupun hiburan.

Error: Kesalahan, penyimpangan. Lihat juga penyimpangan sosial.

Error of addition: Kesalahan dalam melaporkan hasil interview yang terjadi karena interviewer terlalu berlebihan dalam memasukkan pendapatnya atau terlalu berlebihan dalam mengolah hasil jawaban narasumber, sehingga justru mengaburkan informasi yang sebenarnya. Hal itu terjadi karena interviewer ingin menjadikan hasil jawaban narasumber sebagai sesuatu yang lain, misalnya lebih didramatisir untuk menarik minat pembaca.

Error of omission: Kesalahan dalam melaporkan hasil interview di mana terdapat kesalahan hasil pertanyaan yang disebabkan oleh adanya hal-hal yang seharusnya dilaporkan atau dicatat tetapi justru dilewatkan begitu saja oleh interviewer. Hal itu bisa terjadi jika pencatatan hasil wawancara secara on the spot, sehingga terburu-buru dan banyak yang terlewatkan.

Error of recognition: Kesalahan dalam melaporkan hasil interview yang disebabkan karena ingatan interviewer yang tidak bekerja sebagaimana mestinya. Hal itu terjadi, jika interviewer adalah seorang yang pelupa, sulit mengingat dan merekonstruksi kembali jawaban narasumber, jarak antara pelaksanaan wawancara dengan pencatatan hasil wawancara cukup lama, adanya keinginan yang besar dari interviewer untuk memasukkan hasil pemikiran atau pendapatnya ke dalam hasil jawaban narasumber, atau penyebab lain yang menyebabkan kemampuan mengingat interviewer rendah.

Error of substitution: Kesalahan yang terjadi karena interviewer mengganti jawaban narasumber yang sulit diingatnya. Hal itu terjadi karena ada hal-hal yang terlupa pada hasil wawancara tersebut dan diganti dengan pendapat interviewer. Penggantian terhadap hal-hal yang terlupakan interviewer menggunakan kata yang menurutnya padanan dari kata yang terlupakan, atau karena interviewer tidak mengerti makna istilah yang diucapkan oleh narasumber dan diganti dengan istilah lain yang justru tidak tepat, bahkan mengaburkan makna yang sesungguhnya.

Error of transpotition: Kesalahan yang terjadi karena ingatan interviewer tidak mampu mereproduksi urutan kejadian menurut waktu atau sesuai hubungan antara fakta-fakta seperti apa adanya, tetapi interviewer menuliskan urutan atau hubungan tersebut yang tidak sesuai apa adanya. Hal itu terjadi jika interviewer tidak memahami kronologis suatu kejadian dan mencoba untuk merangkai sendiri menurut pemahamannya, padahal itu tidak benar.

Es-
Estetika: Cabang filsafat yang menelaah dan membahas seni dan keindahan serta tanggapan manusia terhadapnya.

Et-
Ethnic group: Lihat suku bangsa.

Ethnometodology: Kebudayaan dilihat melalui kacamata ilmu suku bangsa.

Ethnopolitic conflict: Lihat separatisme.

Ethnos: Sifat, nilai, dan adat istiadat khas yang memberi watak kepada kebudayaan suatu golongan sosial dalam masyarakat. Ethnos dapat juga berarti pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial.

Etika: Sistem nilai yang berhubungan dengan baik dan buruk atau pantas dan tidak pantas.

Etika kerja: Sistem nilai atau norma yang digunakan oleh seluruh karyawan perusahaan, termasuk pimpinannya dalam pelaksanaan kerja sehari-hari. Perusahaan dengan etika kerja yang baik akan memiliki dan mengamalkan nilai-nilai, yakni: kejujuran, keterbukaan, loyalitas kepada perusahaan, konsisten kepada keputusan, dedikasi kepada stakeholder, kerja sama yang baik, disiplin, dan bertanggung jawab.

Etnik: berkaitan dengan kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan, adat, agama, bahasa, dan sebagainya.

Etnis: Sejumlah orang yang memiliki persamaan ras dan warisan budaya yang membedakan mereka dengan kelompok lainnya.

Etnobotani: Suatu bidang ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan tumbuhan. Ahli etnobotani bertugas mendokumentasikan dan menjelaskan hubungan kompleks antara budaya dan penggunaan tumbuhan dengan fokus utama pada bagaimana tumbuhan digunakan, dikelola, dan dipersepsikan pada berbagai lingkungan masyarakat, misalnya sebagai makanan, obat, praktik keagamaan, kosmetik, pewarna, tekstil, pakaian, konstruksi, alat, mata uang, sastra, ritual, serta kehidupan sosial.

Etnografi: Pelukisan tentang kebudayaan suku-suku bangsa yang hidup diartikan juga sebagai ilmu tentang pelukisan kebudayaan suku-suku bangsa yang hidup tersebar di muka bumi.

Etnografis: Bersifat atau berdasarkan kebudayaan suku-suku bangsa yang hidup tersebar di muka bumi.

Etnolinguistik antropologi: Ilmu yang mempelajari pelukisan tentang ciri dan tata bahasa dan beratus-ratus bahasa suku-suku bangsa yang ada di dunia.

Etnologi: Cabang antropologi budaya yang mempelajari bangsa-bangsa di dunia, meliputi pola tingkah laku, adat istiadat, agama dan sebagainya.

Etnomusikologi: Ilmu tentang musik dihubungkan dengan kebudayaan masyarakat pemiliknya.

Etnopsikologi: Ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta peranan individu pada bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal dengan berpegang pada konsep psikologi.

Etnosentris: Sikap mendahulukan orang-orang dalam kelompok suku bangsanya dan sebaliknya menghambat orang-orang yang di luar suku bangsanya.

Etnosentrisme: sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang merendahkan masyarakat dan kebudayaan lain.

Etos budaya: Nilai-nilai dan ide-ide dari suatu kebudayaan; karakter umum suatu kebudayaan.

Etos kerja: Semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok.

Eu-
Eufemisme: Ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar.

Eugenika: Filosofi sosial yang berarti “memperbaiki” ras manusia dengan membuang orang-orang berpenyakit dan cacat serta memperbanyak individu sehat.

Ev-
Evaluasi: Lihat penelitian evaluasi.

Evaluatif: Penelitian sosial berguna untuk mengetahui seberapa jauh tercapainya tujuan yang ditetapkan pada awal program. Misalnya, penelitian sosial untuk mengetahui cara kerja sebuah organisasi sosial.

Evaluation stage: Tahapan proses adopsi di mana individu membuat penerapan mental akan ide baru itu untuk masa kini dan untuk mengantisipasi masa depan serta memutuskan untuk mengadopsi atau tidak.

Evaluation study (studi evaluasi): Studi yang menelaah hasil dari suatu program atau kebijakan.

Evolusi: Perubahan secara lambat, biasanya terjadi dengan sendirinya, dan tanpa suatu rencana ataupun kehendak tertentu; perubahan yang memerlukan waktu lama, dan biasanya di dalamnya terdapat serentetan perubahan-perubahan kecil yang saling mengikuti secara lambat.

Evolutionary theory: Lihat teori evolusi

Ex-
Expressive group (kelompok ekspresif): Lihat kelompok ekspresif.

Extended family (keluarga luas): Ikatan keluarga dalam satu keturunan yang terdiri atas kakek, nenek, ipar, paman, anak, cucu, dan sebagainya. Kekerabatan ini ada yang memiliki norma atau solidaritas ke dalam yang kuat sehingga kekerabatan menjadi erat sekali.


Ket. klik warna biru untuk link

Download Kamus Sosiologi di Sini

Lihat Juga
Kamus Sosiologi, Abjad A
Kamus Sosiologi, Abjad B
Kamus Sosiologi, Abjad C
Kamus Sosiologi, Abjad D
Kamus Sosiologi, Abjad E
Kamus Sosiologi, Abjad F
Kamus Sosiologi, Abjad G
Kamus Sosiologi, Abjad H
Kamus Sosiologi, Abjad I
Kamus Sosiologi, Abjad J
Kamus Sosiologi, Abjad K
Kamus Sosiologi, Abjad L
Kamus Sosiologi, Abjad M
Kamus Sosiologi, Abjad N
Kamus Sosiologi, Abjad O
Kamus Sosiologi, Abjad P
Kamus Sosiologi, Abjad Q
Kamus Sosiologi, Abjad R
Kamus Sosiologi, Abjad S
Kamus Sosiologi, Abjad T
Kamus Sosiologi, Abjad U
Kamus Sosiologi, Abjad V
Kamus Sosiologi, Abjad W
Kamus Sosiologi, Abjad X
Kamus Sosiologi, Abjad Y
Kamus Sosiologi, Abjad Z
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Kamus Sosiologi, Abjad E"