Kamus Sosiologi, Abjad C

Cac-
Caca burane (Sunda): Lagu Permainan Sunda yang tujuannya sama untuk menebak suatu benda seperti Pacublak-Cublak Uang dan Tungtung Kalintungan. Caranya yang sama hanya lagunya yang berbeda, anak-anak berkumpul dan salah seorang anak yang membungkuk yang akan menebak barang atau benda yang dipegang anak yang lainnya. Anak-anak yang lain menyimpan tangannya sambil dikepalkan, salah seorang anak memegang benda yang akan ditebak. Ketika bernyanyi, anak yang membungkuk bangun dan menebak benda tadi, jika tebakannya benar ada di salah seorang anak misalnya nama anak yang memegang benda itu Dani, maka giliran Dani lah yang mendapat giliran harus membungkuk untuk menebak benda itu lagi.

Can-
Candu (opium): Jenis narkotika yang berasal dari tumbuh-tumbuhan papaver somi ferum yang termasuk golongan semak tingginya 70-110 cm. Bunganya berwarna merah, ungu, dan putih. Buahnya berbentuk seperti pemukul gong, di sinilah disadap getahnya sebagai penghasil candu. Negara penghasil: Rusia Selatan, India, Meksiko, Iran, Cina, Turki, dan Afrika Selatan.

Canggah: Generasi keempat dalam sistem kekerabatan vertikal Jawa.

Cangkriman: Tebak-tebakan bahasa Jawa yang mirip dengan permainan teka-teki. Cangkriman digunakan untuk mendidik anak-anak agar mempunyai pola berpikir yang kritis. Biasanya cangkriman digunakan orang tua untuk bercanda dengan anaknya di sela-sela waktu senggang atau waktu istirahat.

Car-
Cara (usage): Norma yang menunjuk pada suatu bentuk perbuatan. Suatu penyimpangan terhadap cara tidak akan mengakibatkan hukuman yang berat, tetapi hanya celaan. Misalnya, orang mempunyai cara minum dan makan masing-masing pada waktu bertemu. Ada yang minum dan makan tidak mengeluarkan bunyi dan ada pula yang mengeluarkan bunyi sebagai pertanda rasa kepuasannya. Cara yang terakhir biasanya dianggap tidak sopan, kalau cara tersebut dilakukan juga maka orang akan merasa tersinggung dan mencela cara minum tersebut.

Cara sederhana: Cara penarikan sampel dengan memberi nomor setiap anggota populasi dan anggota sampel dipilih dengan memakai nomor random.

Cara sistematis: Sampel yang ditarik dengan memasukkan anggota populasi terlebih dahulu di dalam suatu daftar atau bentuk deretan lain. Setelah menentukan dari mana memulai, anggota sampel dipilih dengan memakai interval tertentu.

Cargo cut: Misi suci yang didasarkan pada emosi keagamaan untuk membangkitkan kejayaan masa lampau (nenek moyang). Gerakan ini adalah embrio dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) dengan lambang bintang kejoranya, dan sekarang ini perlawanan itu tetap ada dan menimbulkan korban jiwa.

Carik (Jawa): Pembantu lurah yang bertugas sebagai pembantu umum dan penulis desa.

Carok: Tradisi bertarung yang disebabkan karena alasan tertentu yang berhubungan dengan harga diri kemudian diikuti antar kelompok atau antar klan dengan menggunakan senjata (biasanya celurit). Tidak ada peraturan resmi dalam pertarungan ini karena carok merupakan tindakan yang dianggap negatif dan kriminal serta melanggar hukum. Ini merupakan cara suku Madura dalam mempertahankan harga diri dan “keluar” dari masalah yang pelik.

Carry-over effects: Bentuk penyimpangan yang muncul karena observers dalam memberikan pencatatan terhadap gejala yang muncul terpengaruh oleh pencatatan terhadap gejala yang muncul sebelumnya.

Cas-
Case study method: Lihat metode case study.

Castroisme: Varian komunisme hasil pemikiran pemimpin Kuba, Fidel Castro. Castroisme dipengaruhi oleh banyak filosof dan politisi, terutama Jose Marti, dan setelah 1961 mendapat pengaruh dari pemikiran Karl Marx, Friedrich Engels, dan Vladimir Lenin. Castroisme terutama berfokus pada praktik dan teori di balik Revolusi Kuba yang mempromosikan nasionalisme, solidaritas negara-negara di Amerika Latin, keadilan sosial, dan demokrasi.

Casual crowds: kerumunan yang bersifat sementara.

Cat-
Catatan anekdot (anecdotal record): Catatan-catatan yang dibuat oleh observers selama pengamatan berlangsung mengenai kelakuan-kelakuan yang dianggap luar biasa. Catatan tersebut dibuat secepat-cepatnya setelah terjadi peristiwa yang dianggap istimewa. Hal yang dicatat adalah kronologis atau bagaimana kejadian tersebut berlangsung dan bukan mengenai pendapatnya terhadap kejadian tersebut. Penggunaan catatan anekdot (anecdotal record) memerlukan waktu yang sangat panjang, sehingga dinilai tidak efektif.

Cau-
Caucasoid: Lihat Kaukasoid.

Cel-
Celaan: Tindakan kritik atau tuduhan terhadap suatu pandangan, sikap, dan perilaku yang tidak sejalan (tidak sesuai) dengan pandangan, sikap, dan perilaku anggota kelompok pada umumnya.

Cen-
Cendikiawan: Orang yang menggunakan kecerdasannya untuk bekerja, belajar, membayangkan, menggagas, atau menyoal dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan. Kata cendikiawan berasal dari Chanakya, seorang politikus dalam pemerintahan Chandragupta dari Kekaisaran Maurya.

Cer-
Cerita rakyat: Cerita pada zaman dahulu di kalangan rakyat yang diceritakan secara turun-temurun. Meskipun sebagian besar isi cerita rakyat hanya berisi cerita khayalan, namun di dalam cerita rakyat tersebut terkandung pesan moral yang berisi nasihat-nasihat. Oleh karena itu, cerita rakyat dapat dipakai sebagai sarana pewarisan kebudayaan dan adat istiadat dari suatu masyarakat kepada generasi berikutnya.

Cerita Ramayana: Lihat Ramayana.

Cermin diri: Teori yang merupakan gambaran bahwa seseorang hanya bisa berkembang dengan bantuan orang lain. Teori ini didasarkan pada analogi dengan cara bercermin dan mengumpamakan gambar yang tampak pada cermin tersebut sebagai gambaran diri kita yang terlihat orang lain.

Cha-
Challenge and response: Tantangan dan tanggapan. Teori Arnold Y. Toynbee mengenai perubahan sosial di mana suatu masyarakat yang mampu merespon dan menyesuaikan diri dengan tantangan-tantangan yang ada, maka masyarakat itu akan bertahan dan berkembang. Sebaliknya, jika tidak mampu merespon tantangan yang ada, maka akan mengalami kemunduran dan akhirnya punah. Menurut Toynbee, jika suatu tantangan sudah dapat diatasi akan muncul tantangan baru lainnya yang harus dihadapi masyarakat dalam bentuk interaksi timbal balik dengan lingkungannya.

Character values (nilai-nilai watak): Nilai yang meliputi semua tantangan, kesalahan pribadi dan sosial termasuk keadilan, kesediaan menolong, kesukaan pada kebenaran, dan kesediaan mengontrol diri.

Chatting: Obrolan online, mengacu kepada segala bentuk komunikasi menggunakan internet, tetapi secara spesifik mengacu kepada percakapan berbasis teks antara dua orang pengguna internet. Percakapan di internet dapat menggunakan perangkat lunak seperti pengiriman pesan instan, Internet Relay Chat, dan lain-lain.

Chauvinisme: Ajaran atau paham mengenai cinta tanah air dan bangsa (patriotisme) yang berlebihan. Makna ini kemudian diperluas hingga mencakup fanatisme ekstrem dan tak berdasar terhadap suatu kelompok yang diikuti. Istilah ini diambil dari Nicolas Chauvin, seorang prajurit setengah mitos pada zaman Napoleon Bonaparte, yang fanatik terhadap kaisarnya meskipun Chauvin sendiri miskin, cacat, dan menerima perlakuan buruk.

Che-
Check list (daftar pengamatan): Suatu daftar berisi nama-nama subjek dan faktor-faktor yang akan diselidiki. Pembuatan daftar pengamatan (check list) bermaksud agar pengamatan berlangsung secara sistematis.

Chi-
Child rearing stage (tahap pemeliharaan anak): Tahap perkembangan yang dilewati oleh suatu keluarga yang terjadi setelah beberapa tahun dari usia perkawinan dan keluarga tersebut telah dikaruniai anak. Anak merupakan hasil cinta kasih yang dikembangkan dalam kehidupan keluarga. Selanjutnya sebuah keluarga bertanggung jawab untuk memelihara, membesarkan, dan mendidik anak-anak yang dilahirkan hingga mencapai jenjang dewasa.

Chu-
Chums: Kelompok teman sebaya yang terdiri atas para sahabat karib.

Cin-
Cina peranakan: Etnis Cina yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utamanya dan mengadopsi adat istiadat Indonesia.

Cina totok: Etnis Cina yang menggunakan bahasa Cina murni dan memegang kebudayaan Cina. Mereka umumnya adalah pendatang generasi pertama atau kedua.

Cing cangkeling (Sunda): Lagu permainan Sunda yang ditujukan untuk berhitung sebelum anak-anak melakukan permainan kucing-kucingan atau permainan sentuh berlarian dengan cara ketika ada salah seorang anak yang tersentuh oleh anak yang terhitung, maka anak tersebut yang tersentuh kalah dan harus menyentuh temannya yang lain yang tak terhitung.

Cing ciripit (Sunda): Lagu permainan Sunda yang ditujukan untuk berhitung sebelum anak-anak melakukan permainan kucing-kucingan atau permainan sentuh berlarian. Cara bermainnya pertama-tama anak-anak berkumpul dalam posisi melingkar, kemudian salah seorang anak biasanya yang lebih tua meletakkan telapak tangannya ke tengah lingkaran sambil berdiri, lalu anak yang lainnya meletakan jari telunjuk mereka ke atas telapak tangan anak yang paling tua tadi, setelah itu anak-anak yang meletakan jari telunjuknya masing-masing mengangkat dan menurunkan jari telunjuknya ke atas telapak tangan sambil menyanyikan lagu cing ciripit.

Cip-
Cipta: Kemampuan mental, kemampuan berpikir, dari orang-orang yang hidup dalam masyarakat yang kemudian menghasilkan ilmu pengetahuan.

Cir-
Ciri-ciri nilai sosial: Beberapa ciri-ciri nilai sosial sebagai berikut. 1). Nilai sosial merupakan konstruksi masyarakat yang tercipta melalui interaksi di antara para anggota masyarakat. Nilai tercipta secara sosial bukan secara biologis atau bawaan sejak lahir. 2). Nilai sosial dipelajari dan bukan bawaan lahir. Proses belajar dan pencapaian nilai-nilai itu sejak kanak-kanak melalui proses sosialisasi keluarga. 3). Nilai sosial ditularkan dari suatu kelompok ke kelompok yang lain, melalui berbagai macam proses sosial. Bila nilai itu berwujud kebudayaan, dapat ditularkan melalui akulturasi, difusi, dan sebagainya. 4). Nilai memuaskan manusia dan mengambil bagian dalam usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial. Nilai telah disetujui dan diterima secara sosial menjadi dasar tindakan dan tingkah laku, baik secara pribadi maupun secara kelompok, dan secara keseluruhan. Nilai juga membantu masyarakat agar dapat berfungsi baik. Sistem nilai sosial sangat penting untuk memelihara kemakmuran dan kepuasan sosial bersama. 5). Masing-masing nilai mempunyai efek yang berbeda terhadap orang perorangan dan masyarakat sebagai keseluruhan. 6). Nilai dapat mempengaruhi perkembangan pribadi dalam masyarakat baik positif dan negatif.

Ciri budaya: Kesamaan-kesamaan budaya pada anggota masyarakat, sehingga dikelompokkan dalam kelompok tertentu. Ciri-ciri budaya yang sama yang menjadi karakteristik masyarakatnya dikelompokkan pada lingkungan budaya yang sama. Misalnya wayang kulit menjadi budaya yang dominan pada masyarakat Jawa. Wayang kulit bagi masyarakat Jawa tidak hanya dianggap sebagai tontonan tapi juga tuntunan. Orang yang menggemari kesenian wayang kulit dapat dicirikan sebagai masyarakat Jawa. Tetapi, jika orang tersebut menggemari wayang golek maka dapat dikelompokkan sebagai masyarakat Sunda. Ciri budaya itu biasanya diikuti pula oleh pemakaian bahasa masing-masing suku, serta falsafah hidup yang berlaku. Sebagai contoh orang suku Jawa berbahasa Jawa memiliki falsafah “alon-alon waton kelakon” yang bermakna untuk bertindak sesuatu harus berhati-hati (pelan-pelan) yang penting dapat tercapai tujuannya. Oleh karena itu, orang Jawa cenderung tampak bertindak lamban, walaupun sebenarnya adalah penuh kehati-hatian.

Ciri fenotipe: Ciri-ciri yang tampak. Ciri fenotipe terdiri atas ciri kualitatif dan kuantitatif. Ciri kualitatif antara lain warna kulit, warna rambut, bentuk mata, bentuk hidung, bentuk dagu, dan bentuk bibir. Sementara itu, ciri kuantitatif antara lain tinggi badan, gerak badan, dan ukuran bentuk kepala.

Ciri filogenetik: Hubungan asal-usul antara ras-ras dan perkembangan.

Ciri kualitatif: Lihat ciri fenotipe.

Ciri kuantitatif: Lihat ciri fenotipe.

Ciri sosial: Diferensiasi sosial yang muncul karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat berbeda. Termasuk dalam kategori ini adalah perbedaan peranan, prestise, dan kekuasaan. Contoh: pola perilaku seorang perawat akan berbeda dengan seorang karyawan kantor.

Civ-
Civil society: Masyarakat madani; masyarakat peradaban.

Cla-
Clan (klan): Kelompok suatu kategori keturunan unilineal yang anggota-anggotanya menghubungkan keturunannya secara patrilineal atau matrilineal dengan seorang leluhur pertama.

Cli-
Climbing mobility: Perubahan kedudukan menjadi lebih tinggi.

Cliques: Kelompok teman sebaya yang akrab, memiliki jenis kelamin, minat, kemauan, dan kemampuan sama, dan merupakan gabungan dari beberapa kelompok sahabat karib.

Clo-
Closed social stratification: Lihat stratifikasi sosial tertutup.

Clu-
Cluster sample: Sampel yang ditarik dengan cara memilih secara random berstrata. Seluruh anggota strata yang terpilih atau sebagian besar dimasukkan ke dalam sampel. Jadi, dapat dikatakan unsur kerandoman dimasukkan sewaktu memilih strata yang akan diwakili hanya di dalam sampel, bukan memilih anggota.

Coa-
Coalition (koalisi): Suatu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Pada mulanya koalisi memang mengalami kegoncangan-kegoncangan sebab asas dan sifat organisasinya berbeda-beda. Akan tetapi karena diikat oleh tujuan yang sama maka gerak langkah koalisi itu kooperatif.

Cod-
Coding (koding): Kegiatan memberikan kode pada setiap data yang terkumpul di setiap instrumen penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan dalam penganalisisan dan penafsiran data.

Coe-
Coercion (koersi): Salah satu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan oleh suatu paksaan. Berarti, terjadi penguasaan (dominasi) suatu kelompok atas kelompok yang lemah. Contohnya, dalam sistem perbudakan atau penjajahan.

Coi-
Coiling technique: Teknik pembuatan tembikar dengan menyusun gumpalan-gumpalan tanah liat yang ditumpuk-tumpuk.

Cok-
Cok cang (cokcangan): Lagu permainan Sunda yang ditujukan untuk berhitung sebelum anak-anak melakukan permainan kucing-kucingan atau permainan sentuh berlarian dengan cara ketika ada salah satu anak yang tersentuh oleh anak yang terhitung, maka anak tersebut yang tersentuh kalah dan harus menyentuh temannya yang lain yang tak terhitung.

Cokek: Jenis tari pergaulan khas Betawi yang diiringi orkes gambang kromong dengan penari-penari wanita yang disebut wayang cokek. Kostum penari wanita di masa lampau berupa baju kurung dan celana panjang dari bahan sutra berwarna. Namun sekarang pakaian penari wanita cukup dengan kain kebaya.

Col-
Colere (Latin): Mengolah atau mengerjakan tanah atau bertani.

Com-
Communication: Lihat komunikasi.

Communist manifest: Lihat The Communist Manifest.

Community: Masyarakat dalam pengertian natural yang ditandai oleh adanya persamaan tempat tinggal.

Community development: Pengembangan masyarakat. Salah satu pendekatan pembangunan yang berwawasan lokal, partisipatif, dan edukatif dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat dengan mengoptimalkan potensi-potensi mendorong masyarakat dan adanya partisipasi sosial.

Community sentiment: Perasaan senasib sepenanggungan.

Comparative method: Lihat metode komparatif.

Compromise: Suatu bentuk akomodasi, masing-masing pihak mengerti pihak lain, sehingga pihak-pihak yang bersangkutan mengurangi tuntutannya agar tercapai penyelesaiannya terhadap perselisihan. Kompromi dapat pula berarti perundingan.

Con-
Conciliation: Lihat konsiliasi.

Conflict theory: Lihat teori konflik.

Consultative: lihat bahasa consultative.

Content analysis: Lihat metode analisis isi.

Contended: Sikap puas.

Convergency: Aliran yang berpandangan bahwa kebenaran akan dapat ditemukan melalui usaha berpikir yang ditindaklanjuti dengan usaha pencarian bukti-bukti dalam kehidupan nyata.

Conversion: Lihat konversi.

Coo-
Cooperation: Lihat kerja sama atau kooperasi.

Co-optation: Suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam organisasi yang bersangkutan.

Cor-
Corpore crime: Lihat kejahatan korporasi.

Cou-
Counter cultures:  Lihat kebudayaan tandingan.

Course of Positive Philosophy: Buku karangan Auguste Comte. Di buku tersebut Comte menyebut kajian tentang kehidupan sosial manusia sebagai sosiologi.

Cov-
Covert culture: Bagian kebudayaan yang sulit diganti dengan kebudayaan asing atau lambat mengalami perubahan.

Cre-
Creative personality: Kepribadian kreatif.

Creed: Pernyataan kepercayaan, keyakinan, syahadat, atau iman.

Crescive institutions: Lembaga sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat yang ada dalam kehidupan masyarakat, misalnya hak milik, perkawinan, dan agama.

Cressive group: Kelompok yang timbul karena reaksi spontan, terbentuk karena ketidaksengajaan, memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, serta tempat tinggal yang berdekatan.

Cro-
Cross cousin: Perkawinan dua orang saudara sepupu yang ibu-ibunya bersaudara kandung.

Cross-cutting affiliations: Keanggotaan seseorang secara ganda pada beberapa kelompok sosial sekaligus.

Cross-cutting loyalities: Kesetiaan seseorang secara ganda kepada beberapa kelompok sosial sekaligus akibat keanggotaan ganda.

Cross-section data: Data yang dikumpulkan pada waktu tertentu untuk menggambarkan keadaan waktu itu.

Cross-sectional study (studi lintas-seksional): Studi yang mencakup sejumlah besar fenomena dan sampel serta dilakukan dalam jangka waktu tertentu.

Crowds: Kelompok teman sebaya yang terdiri atas banyak remaja yang memiliki minat sama.

Cul-
Cultural activities: Kegiatan kebudayaan yang dimiliki/dilakukan oleh masyarakat setempat.

Cultural animosity: Keadaan di mana dua masyarakat yang meskipun berkebudayaan berbeda dan saling hidup berdampingan itu saling menolak pengaruh kebudayaan satu terhadap yang lain. Biasanya terjadi antara dua masyarakat yang pada masa lalunya mempunyai konflik fisik atau pun non fisik.

Cultural change: Perubahan budaya.

Cultural contact: Lihat akulturasi.

Cultural focus: Saluran yang paling berpengaruh dan penting dalam masyarakat.

Cultural lag: Ketertinggalan atau kesenjangan budaya; perbedaan taraf kemajuan di antara berbagai bagian dalam kebudayaan dari suatu masyarakat, sehingga dapat menyebabkan terjadinya ketertinggalan kebudayaan antara masyarakat satu dengan lainnya.

Cultural transmission: Alih budaya.

Cultural universal: Unsur-unsur kebudayaan yang terdiri atas sistem bahasa, sistem pengetahuan, sistem kekerabatan dan organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem ekonomi dan mata pencaharian hidup, sistem religi dan sistem kesenian.

Culture: Lihat budaya.

Cup-
Cupak gerantang: Pertunjukan teater rakyat tradisional khas Lombok yang sederhana. Lakon ini biasanya dipentaskan pada acara-acara seperti pernikahan, ataupun pada festival seni budaya. Ceritanya berpusat pada dua tokoh kakak beradik yaitu Cupak dan Gerantang. Lakon Cupak Gerantang ini pada awalnya adalah sebuah seni tari topeng yang lama kelamaan dikembangkan menjadi lakon teater tradisional, dengan tujuan menjadi media pendidikan yang dapat dicerna anak-anak juga, sehingga penuh dengan humor.

Cur-
Curiosity: Rasa ingin tahu.

Cus-
Custom: Lihat adat istiadat.

Custom differentiation: Diferensiasi yang disebabkan oleh perbedaan adat istiadat yang timbul karena perbedaan etnik, budaya, agama, dan bahasa.

Cyb-
Cyber crime: Kejahatan dunia maya. Istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan. Termasuk ke dalam kejahatan dunia maya antara lain adalah penipuan lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan kartu kredit/carding, confidence fraud, penipuan identitas, pornografi anak, dll.

Cyc-
Cyclical theory: Teori yang melihat bahwa suatu perubahan sosial itu tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh siapa pun dan oleh apa pun, karena dalam setiap masyarakat terdapat perputaran atau siklus yang harus diikutinya. Menurut teori ini kebangkitan dan kemunduran suatu kebudayaan atau kehidupan sosial merupakan hal yang wajar dan tidak dapat dihindari.


Ket. klik warna biru untuk link

Download Kamus Sosiologi di Sini

Lihat Juga
Kamus Sosiologi, Abjad A
Kamus Sosiologi, Abjad B
Kamus Sosiologi, Abjad C
Kamus Sosiologi, Abjad D
Kamus Sosiologi, Abjad E
Kamus Sosiologi, Abjad F
Kamus Sosiologi, Abjad G
Kamus Sosiologi, Abjad H
Kamus Sosiologi, Abjad I
Kamus Sosiologi, Abjad J
Kamus Sosiologi, Abjad K
Kamus Sosiologi, Abjad L
Kamus Sosiologi, Abjad M
Kamus Sosiologi, Abjad N
Kamus Sosiologi, Abjad O
Kamus Sosiologi, Abjad P
Kamus Sosiologi, Abjad Q
Kamus Sosiologi, Abjad R
Kamus Sosiologi, Abjad S
Kamus Sosiologi, Abjad T
Kamus Sosiologi, Abjad U
Kamus Sosiologi, Abjad V
Kamus Sosiologi, Abjad W
Kamus Sosiologi, Abjad X
Kamus Sosiologi, Abjad Y
Kamus Sosiologi, Abjad Z
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Kamus Sosiologi, Abjad C"