Ibn Khaldun. Pengaruh iklim terhadap karakter manusia

Pengaruh iklim terhadap karakter manusia Ibn Khaldun
Ibn Khaldun
PEMBICARAAN PENDAHULUAN YANG KEEMPAT
Kita telah melihat, secara umum orang-orang Negro mempunyai karakter kurang hati-hati (khiffah. Ar), mudah dibangkitkan (excitability. Ing), dan sering emosional. Apabila mereka mendengar alunan melodi, mereka mudah sekali menari. Dimana-mana mereka dianggap sebagai orang-orang dungu. Alasan yang benar terhadap pendapat ini ialah, sebagaimana telah dinyatakan  oleh para filosof dalam karangan mereka, bahwa suka cita dan sukaria merupakan watak yang ditimbulkan oleh ekspansi dan difusi dari ruh perikebinatangan. Sedangkan watak sedih, sebaliknya, merupakan kontraksi  dan konsentrasi  dari ruh perikebinatangan.

Dinyatakan bahwa panas mengembang  dan  menjernihkan udara serta menguapkan dan memperbesar kuantitasnya. Oleh karena itu Anda dapatkan orang yang tenggelam  dalam  bersukacita dan bersukaria yang tak terkatakan. Hal ini terjadi karena uap ruh yang terdapat di dalam  hati  diisi oleh panas alami yang ditimbulkan oleh kekuatan khamr di dalam ruhnya. Akibatnya, ruh mengembang dan sukacita itu pun datanglah. Hal serupa terjadi pula pada orang-orang yang senang mandi uap, ketika menghirup  udaranya. Panas udara sampai di ruh mereka, yang dengan segera menguap. Akibatnya, mereka pun merasa sukacita  dan  riang  gembira. Hal ini kebanyakan terjadi ketika mereka mulai menyanyi, sebab nyanyi pada mulanya  memang merupakan sumber kegembiraan  dan sukacita.

Selanjutnya, orang-orang Negro tinggal di daerah panas. Panas mendominasi   temperamen   dan  pembentukan  mereka. Oleh  karena itu, di dalam ruh  mereka  terdapat  panas menurut  kadar  panas yang ada di dalam tubuh dan yang ada dalam daerah tempat mereka tinggal. Dibanding dengan penduduk yang tinggal  di  daerah iklim yang keempat, ruh mereka lebih panas. Karena tambah panas, tentu tambah menguap. Karena tambah menguap,  tentu tambah cepat gembira dan bersukacita, dan mereka adalah periang. Mudah dipengaruhi (excitability. Ing) merupakan konsekuensi langsung sesudah itu.

Sejalan dengan itu, penduduk yang tinggal di daerah pantai hampir sama dengan penduduk  yang  tinggal  di  daerah  iklim  keempat. Udara tempat mereka tinggal sangat panas, disebabkan oleh refleksi sinar dan  cahaya matahari  dari permukaan  laut. Oleh karena itu, bagian mereka dalam kualitas yang disebabkan oleh panas, yaitu yang berupa sukacita dan sukaria, adalah  lebih  banyak daripada penduduk perbukitan dan pegunungan dingin. Untu k  lebih mudahnya, hal ini dapat kita saksikan  pada  penduduk  Jarid yang tinggal di daerah iklim yang ketiga. Di  sana terdapat  panas yang tinggi, selama ia membujur di selatan tanah-tanah datar dan tanah-tanah perbukitan. Contoh lain dapat pula kita saksikan pada penduduk Mesir. Mesir membentang di garis lintang yang sama dengan Jarid. Orang-orang Mesir begitu dikuasai oleh perasaan gembira, sembrono, kurang hati-hati, dan lupa pada akibat yang bisa ditimbulkan atas suatu tindakan. Bahkan mereka  tidak  menyiapkan bekal untuk  kebutuhan  mereka  selama setahun atau  kebutuhan bulanan. Sebagian besar makanan mereka diperoleh dari membeli di pasar.

Fez di Magribi, berbeda dengan Mesir. Fez dikelilingi oleh tanah perbukitan yang dingin. Penduduknya begitu serius berpikir seperti orang yang kesusahan. Mereka benar-benar memikirkan segala akibat yang bisa ditimbulkan tindakan mereka. Bahkan para lelakinya berusaha sekuat tenaga mengumpulkan bekal hidup, berupa biji -biji gandum yang dapat dimakan selama dua tahun. Pagi­ pagi benar dia sudah datang ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari, khawatir bekal simpanannya terlanjur habis. Cobalah hal itu Anda telusuri dan Anda perhatikan terhadap masing-masing daerah dan negeri-negeri, Anda akan  mengetahui bahwa karakter itu dipengaruhi iklim. Allah Maha Pencipta dan Maha Mengetahui. AI-Mas'udi telah membahas panjang lebar tentang sebab orang-orang Negro punya watak beringas, kurang hati-hati, mudah dibangkitkan dan sering emosional. Dia telah berusaha untuk menguak pintu keluarnya. Namun dia tak lebih baik daripada hanya menukilkan  pendapat  Galen,  dan  Ya'qub  bin  lshaq  al-Kindi. Hal itu disebabkan oleh kelemahan otak, yang mengakibatkan lemahnya intelektualitas mereka. Dan ini merupakan pernyataan yang  tidak konklusif  dan tidak berdasarkan  dalil.

Allah memberi petunjuk ke jalan yang lurus kepada  siapa yang dikehendaki-Nya.


Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini


Sumber.
Khaldun, Ibn. 1986. Muqaddimah. Pustaka Pirdaus. Jakarta
 

Lihat Juga
1. Abdel Rahman Ibn-Khaldun. Biografi
2. Perhatian Terhadap Masyarakat Sebelum Comte 
3. Ibn Khaldun. Peradaban Umat Manusia secara Umum 
4. Ibn Khaldun. Perempatan Utara Bumi Lebih Banyak Peradabannya dibanding perempatan Selatan
5. Ibn Khaldun. Pengaruh Udara Terhadap Warna Kulit Umat Manusia
6. Ibn Khaldun. Bagian-Bagian Bumi tempat peradaban berdiri
7. Ibn Khaldun. Pengaruh Ketersediaan Makanan Terhadap Tubuh dan Karakter Manusia
8. Ibnu Khaldun. Teori Gerak Siklus Sejarah
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Ibn Khaldun. Pengaruh iklim terhadap karakter manusia"