George Homans. Sekilas Pemikiran

Sekilas Pemikiran George Homans
George Homans
George Homans adalah warga Boston yang kaya, dia menerima gelar sarjana muda dari Harvard pada 1932 (Homans, 1962, 1984; lihat juga Bell, 1992). Depresi besar membuat dia menganggur tetapi tentunya tidak melarat. Pada musim gugur 1932, seorang fisiolog, L.J. Henderson, memberikan kuliah mengenai teori-teori Vilfredo Pareto, dan Homans diminta hadir, dia bersedia. (Parsons juga menghadiri seminar-seminar yang dilakukan Pareto). Pelukisan Homans mengenai mengapa dia tertarik dan senang dengan Pareto banyak menjelaskan tentang mengapa teori sosiologis Amerika begitu sangat konservatif, begitu anti-Marxis: Saya senang dengan Pareto karena dia menjelaskan kepada saya apa yang sudah siap saya percaya... ada yang mengatakan bahwa sosiologi modern kebanyakan adalah usaha untuk menjawab argumen-argumen kaum revolusioner. Sebagai seorang warga Boston Republikan yang tidak menolak keluarganya yang agak kaya, pada usia tiga puluhan saya merasa mendapat serangan pribadi, terutama dari kaum Marxis. Waktu itu saya siap untuk memercayai Pareto karena dia memperlengkapi saya dengan pertahanan (Homans, 1962:4).

Pembukaan diri Homans kepada Pareto menghasilkan sebuah buku, An Introduction to Pareto (ditulis bersama Charles Curtis), diterbitkan pada 1934. Penerbitan buku itu membuat Homans menjadi sosiolog meskipun karya Pareto nyaris merupakan satu-satunya sosiologi yang pernah dia baca hingga pada saat itu.

Pada 1934, Homans terdaftar sebagai junior fellow (mahasiswa yang dipilih oleh senior fellow di Universitas Harvard karena potensi luar biasanya dan mendapat beasiswa selama tiga tahun -editor) di Harvard, suatu program yang dimulai untuk menghindari masalah-masalah yang berkaitan dengan program Ph.D. Memang, Homans tidak pernah mendapat gelar Ph.D. , meskipun dia menjadi salah seorang tokoh sosiologis utama di zamannya. Homans menjadi junior fellow hingga 1939, dan pada tahun-tahun itu dia semakin terserap oleh sosiologi. Pada 1939, Homans bergabung dengan jurusan sosiologi Harvard, tetapi hubungan itu terputus oleh perang.

Ketika Homans kembali dari perang, jurusan hubungan-hubungan sosial telah didirikan Parson di Harvard, dan Homans bergabung dengannya. Meskipun Homans menghargai sejumlah aspek karya Parson, dia sangat kritis terhadap gaya berteori Parsons. Mulailah terjadi pertukaran yang lama di antara kedua pria itu, hasilnya berupa terbitnya banyak buku dan jurnal. Pada dasarnya, Homans menyatakan bahwa teori Parsons sama sekali bukan teori melainkan suatu sistem kategori intelektual yang sebagian besar cocok dengan aspek-aspek dunia sosial. Selanjutnya, Homans percaya bahwa teori harus dibangun dari dasar berbasis pengamatan-pengamatan yang cermat pada dunia sosial. Akan tetapi, teori Parsons mulai dari level teoretis umum dan menempuh jalannya sendiri turun ke level empiris.

Dalam karyanya sendiri, Homans menimbun banyak pengamatan empiris selama bertahun-tahun, tetapi baru pada 1950-an dia menemukan pendekatan teoretis yang memuaskan yang dia pakai untuk menganalisis data itu. teori itu adalah behaviorisme psikologis, yang terungkap paling baik di dalam ide-ide koleganya di Harvard, psikologi B.F. Skinner. Berdasarkan perspektif itu, Homans mengembangkan teori tentang pertukaran. Demikian, Harvard dan produk teoretisnya yang utama, fungsionalisme struktural, menjadi dominan di dalam sosiologi pada akhir 1930-an, yang menggantikan aliran Chicago dan interaksionisme simbolik.


Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini

Sumber
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.


Baca Juga
1. George Homans. Biografi
2. George Caspar Homans. Exchange Theory
3. Paradigma Sosiologi. Perilaku Sosial
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "George Homans. Sekilas Pemikiran"