Georg Simmel. Kerahasiaan; Sebuah Geometri Sosial

Kerahasiaan Sebuah Geometri Sosial Georg Simmel
Georg Simmel
Suatu tipe kesarjanaan Simmelian yang lebih khas ialah karyanya mengenai suatu bentuk spesifik interaksi—kerahasiaan. Kerahasiaan didefinisikan sebagai sebuah kondisi ketika seseorang mempunyai maksud menyembunyikan sesuatu sedang orang lain berusaha menyingkapkan hal yang sedang disembunyikan itu.

Simmel memulai dengan fakta dasar bahwa orang harus mengetahui beberapa hal tentang orang lain agar dapat berinteraksi dengan mereka. Namun, kita bisa saja pada akhirnya bisa mengetahui banyak hal tentang orang lain, tetapi sesungguhnya kita tidak akan pernah bisa mengetahui mereka secara mutlak. Yakni, kita tidak akan pernah bisa mengetahui segala pemikiran, suasana hati, dan seterusnya dari orang lain. Kita hanya bisa membentuk sebuah konsepsi utuh mengenai orang lain dari potongan-potongan kecil informasi yang kita ketahui tentang mereka, kemudian kita mencoba membentuk suatu gambaran mental yang cukup koheren mengenai orang yang menjadi teman kita dalam berinteraksi. Simmel melihat suatu hubungan dialektis di antara interaksi (ada) dan gambaran mental yang kita miliki atas orang lain, Dengan demikian hubungan-hubungan kita berkembang di atas dasar pengetahuan timbal balik, dan pengetahuan itu berlandaskan hubungan-hubungan aktual. Keduanya terjalin tidak terpisahkan (1906/1950:309).

Di dalam semua aspek kehidupan kita, kita memperoleh bukan hanya kebenaran tetapi juga ketidaktahuan dan kesalahan. Akan tetapi, di dalam interaksi dengan orang lainlah ketidaktahuan dan kesalahan itu memperoleh suatu sifat yang khas. Hal itu terkait dengan kehidupan batin orang yang kita ajak berinteraksi. Manusia, berbeda dengan setiap objek pengetahuan lainnya, mempunyai kemampuan menyingkapkan secara sengaja kebenaran tentang dirinya atau berbohong dan menyembunyikan informasi tersebut. Demikian, di dalam semua interaksi, kita hanya mengungkapkan suatu bagian dari diri kita, dan bagian mana yang kita pilih untuk ditunjukkan tergantung pada bagaimana kita memilih dan menyusun pecahan-pecahan yang kita pilih untuk diungkapkan.

Hal tersebut membawa kita kepada kebohongan, suatu bentuk interaksi sosial saat si pembohong dengan sengaja menyembunyikan kebenaran dari orang-orang lain. Di dalam kebohongan, orang lain tidak hanya ditinggalkan dengan konsepsi yang keliru, tetapi juga kekeliruan itu dapat diusut kepada fakta bahwa si pembohong bermaksud agar orang lain tertipu.

Simmel mendiskusikan kebohongan dari segi geometri sosial, khususnya ide-idenya mengenai jarak. Misalnya, kita dapat menerima dengan baik dan menyetujui kebohongan-kebohongan orang-orang yang jauh dari kita. Misalnya, secara emosional kita tidak begitu merasa terganggu dengan kebohongan anggota DPR, yang sering berbohong kepada kita. Sebaliknya, jika orang yang paling dekat dengan kita berbohong, kehidupan menjadi tidak tertahankan (Simmel, 1906/1950:313). Kebohongan seorang pasangan, kekasih, atau anak mempunyai dampak yang jauh lebih menghancurkan kepada kita daripada kebohongan seorang pejabat pemerintah yang hanya kita kenal melalui layar televisi.

Simmel berargumen bahwa hubungan-hubungan sosial memerlukan baik unsur-unsur yang diketahui orang yang diajak berinteraksi maupun unsur-unsur yang tidak diketahui oleh pihak yang satu atau pihak lainnya. Dengan kata lain, bahkan hubungan yang paling intim pun memerlukan kedekatan maupun jarak, pengetahuan timbal balik maupun saling menyembunyikan. Oleh karena itu, kerahasiaan adalah suatu bagian integral dari seluruh hubungan sosial, meskipun suatu hubungan dapat hancur jika rahasia diketahui oleh orang yang dihindarkan untuk mengetahuinya.

Kerahasiaan terkait dengan ukuran masyarakat. Di dalam kelompok-kelompok kecil sulit mengembangkan rahasia-rahasia: Setiap orang terlalu dekat kepada setiap orang lainnya dan kondisi-kondisinya, dan frekuensi dan keintiman kontak mengandung terlalu banyak godaan untuk penyingkapan (Simmel, 1906/1950:335). Selanjutnya, di dalam kelompok-kelompok kecil, rahasia-rahasia bahkan tidak diperlukan karena setiap orang jauh lebih serupa dengan setiap orang lainnya. sebaliknya, di dalam kelompok-kelompok yang besar rahasia-rahasia dapat dikembangkan lebih mudah dan jauh lebih banyak dibutuhkan karena ada perbedaan-perbedaan penting di antara mereka.

Kerahasiaan dan Hubungan-hubungan Sosial
Simmel memeriksa berbagai bentuk hubungan sosial dari sudut pandang pengetahuan dan kerahasiaan timbal balik. Misalnya, kita semua terlibat di dalam sederet kelompok kepentingan tempat kita berinteraksi dengan orang lain berdasarkan suatu dasar yang sangat terbatas. Keseluruhan kepribadian dari masyarakat tersebut tidak relevan bagi perhatian kita yang spesifik. Oleh karena, di universitas mahasiswa memerhatikan apa yang dikatakan dan dilakukan sang profesor di dalam ruangan kelas dan bukan memerhatikan semua aspek kehidupan dan kepribadian sang profesor.

Di dalam hubungan impersonal yang khas dalam masyarakat modern yang diobjektivikasi, kepercayaan, sebagai suatu bentuk interaksi, menjadi semakin penting. Bagi Simmel kepercayaan adalah penengah antara pengetahuan dan ketidaktahuan tentang seseorang (1906/1950:318). Oleh karena itu, mahasiswa tidak banyak mengetahui tentang profesornya (dan sebaliknya), tetapi mereka harus mempunyai keyakinan bahwa profesor mereka akan tampil pada waktu-waktu yang ditentukan dan membicarakan apa yang dianggap akan didiskusikan.

Bentuk lain dari hubungan sosial adalah pengenalan sekilas. Kita mengetahui kenalan-kenalan kita, tetapi kita tidak mempunyai pengetahuan yang akrab atas mereka: orang mengetahui orang lain hanya bagian luarnya, baik dalam arti penggambaran sosial murni, atau di dalam arti apa yang dia tunjukan kepada kita (Simmel, 1906/1950:320). Oleh karena itu, ada kerahasiaan yang jauh lebih banyak di kalangan kenalan-kenalan daripada kalangan orang akrab.

Berikutnya adalah keberjarakan. Kita berjarak dari kenalan-kenalan kita, tetap tidak mengetahui semua hal yang tidak diungkapkan orang lain dengan sengaja kepada kita. Keberjarakan tersebut mengacu pada hal khusus yang tidak diizinkan kita ketahui, tetapi kepada suatu sikap hati-hati yang sangat umum berkenaan dengan kepribadian total (Simmel, 1906/1950:321). Meskipun demikian, sesungguhnya, Simmel berargumen bahwa interaksi manusia tergantung baik pada keberjarakan maupun fakta bahwa kita sering pada akhirnya mengetahui lebih daripada yang dikira kita ketahui. Bentuk asosiasi lain adalah persahabatan, Simmel melawan asumsi bahwa persahabatan didasarkan pada keakraban total, pengetahuan timbal-balik yang penuh. Kurangnya keakraban penuh secara khusus berlaku bagi persahabatan dalam masyarakat modern yang terdiferensiasi: Manusia modern mungkin mempunyai terlalu banyak hal yang disembunyikan untuk mempertahankan persahabatan dalam arti kuno (Simmel, 1906/1950:326).

Terakhir ada bentuk asosiasi yang biasanya dianggap paling akrab, paling sedikit rahasia—perkawinan. Simmel berargumen bahwa ada suatu godaan di dalam perkawinan untuk menyingkapkan seluruhnya kepada pasangan, untuk tidak mempunyai rahasia. Akan tetapi, dalam pandangan Simmel hal tersebut akan merupakan kesalahan. Dikarenakan, semua hubungan sosial memerlukan suatu proporsi tertentu kebenaran dan kesalahan, sehingga mustahilah menghilangkan semua kesalahan dari hubungan sosial. Dengan kata lain, penyingkapan diri yang lengkap akan membuat perkawinan menjadi datar dan menghilangkan semua kemungkinan untuk hal yang tidak terduga. 


Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini


Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

 

Baca Juga
1. Georg Simmel. Biografi
2. Georg Simmel. Kebudayaan Objektif
3. Georg Simmel. Bentuk-Bentuk dan Tipe-Tipe Interaksi Sosial
4. Georg Simmel. Geometri Sosial
5. Georg Simmel. The Philosphy of Money 
6. Georg Simmel. Level-Level dan Wilayah-Wilayah Perhatian
7. Georg Simmel. Pemikiran Dialektis
8. Georg Simmel. Bentuk-Bentuk Sosial; Superordinasi dan Subordinasi
9. Georg Simmel. Fesyen
10. Georg Simmel. Kebudayaan Individual (Subjektif) dan Kebudayaan Objektif
11. Tokoh-Tokoh yang Mempengaruhi Perkembangan Ilmu Sosiologi
12. Teori-Teori Sosiologi Sesudah Comte: Mazhab Formal
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Georg Simmel. Kerahasiaan; Sebuah Geometri Sosial"