Anthony Giddens. Unsur-unsur Teori Strukturasi

Unsur-unsur Teori Strukturasi Anthony Giddens
Teori Strukturasi
Pemaduan Agensi-Struktur Anthony Giddens
Dimulai dengan pemikiran-pemikiran Giddens mengenai para agen yang senantiasa memantau pemikiran-pemikiran dan kegiatan-kegiatan mereka sendiri dan juga konteks fisik dan sosialnya. Para aktor merasionalisasi dunia mereka dalam usaha mereka mendapat rasa aman. Yang dimaksud Giddens dengan rasionalisasi ialah perkembangan rutinitas yang tidak hanya memberi rasa aman bagi para aktor, tetapi juga memampukan mereka menangani kehidupan sosialnya secara efisien. Para aktor juga mempunyai motivasi untuk bertindak, dan motivasi-motivasi itu meliputi keinginan dan hasrat yang mendorong tindakan. Oleh karena itu, meskipun rasionalisasi dan refleksivitas senantiasa terlibat di dalam tindakan, motivasi-motivasi lebih tepat dianggap sebagai potensi untuk tindakan. Motivasi-motivasi memberi rencana menyeluruh untuk tindakan, tetapi sebagian besar tindakan kita, dalam pandangan Giddens, tidak dimotivasi secara langsung. Meskipun tindakan demikian tidak dimotivasi dan motivasi-motivasi kita pada umumnya tidak sadar, motivasi memainkan suatu yang signifikan di dalam perilaku manusia.

Di dalam ranah kesadaran pun Giddens membuat pembedaan (yang dapat menyerap) di antara kesadaran diskursif dan praktis. Kesadaran diskursif mengandung kemampuan untuk melukiskan tindakan-tindakan kita dengan kata-kata. Kesadaran praktis meliputi tindakan-tindakan yang diterima begitu saja oleh para aktor, tanpa mampu mengungkapkan dalam kata-kata apa yang sedang mereka lakukan. Tipe belakangan kesadaran itulah yang secara khusus penting bagi teori strukturasi, yang mencerminkan perhatian utama kepada apa yang dilakukan ketimbang apa yang dikatakan.

Karena fokus pada kesadaran praktis tersebut, kita membuat suatu peralihan yang mulus dari para agen menuju agensi, hal-hal yang benar-benar dilakukan para agen. Giddens berhati-hati dalam memisahkan agensi dari maksud karena dia ingin berpendapat bahwa tindakan-tindakan sering berakhir sebagai hal yang berbeda dari apa yang dimaksudkan; dengan kata lain, tindakan-tindakan sengaja sering mempunyai konsekuensi-konsekuensi yang tidak disengaja. Ide mengenai konsekuensi-konsekuensi yang tidak disengaja memainkan suatu peran yang besar di dalam teori Giddens dan secara khusus penting dalam mengantar kita dari agensi menuju level sistem-sosial.

Konsisten dengan penekanannya pada agensi, Giddens memberi kekuasaan yang besar pada sang agen. Dengan kata lain, para agen Giddens mempunyai kemampuan untuk membuat suatu perbedaan di dalam dunia sosial. Bahkan lebih kuat lagi, para agen tidak bermakna tanpa kekuasaan; yakni, seorang aktor berhenti menjadi seorang agen jika dia kehilangan kecakapan untuk membuat suatu perbedaan. Giddens tentu saja mengakui bahwa ada pembatas-pembatas untuk para aktor, tetapi hal itu tidak berarti bahwa para aktor tidak mempunyai pilihan-pilihan dan tidak membuat perbedaan. Bagi Giddens, kekuasaan secara logis lebih dahulu daripada subjektivitas karena tindakan melibatkan kekuasaan, atau kemampuan mengubah situasi. Dengan demikian, teori strukturasi Giddens memberi kekuasaan pada aktor dan tindakan dan berlawanan dengan teori-teori yang tidak suka dengan orientasi demikian dan sebagai gantinya memberi nilai penting kepada maksud sang aktor (fenomenologi) atau kepada struktur eksternal (fungsionalisme struktural).

Inti konseptual teori strukturasi terletak pada ide-ide mengenai struktur, sistem, dan dualitas struktur itu. Struktur dimungkinkan oleh adanya aturan-aturan dan sumber daya-sumber daya. Struktur itu sendiri tidak ada di dalam ruang dan waktu. Lebih tepatnya, fenomena sosial mempunyai kapasitas untuk menjadi struktur. Oleh karena itu, Giddens memberikan suatu definisi struktur yang sangat tidak lazim yang tidak mengikuti pola Durkheimian yang memandang struktur-struktur sebagai hal yang eksternal dan memaksa bagi para aktor. Dia berhati-hati untuk menghindari kesan bahwa struktur adalah di luar atau eksternal bagi tindakan manusia. Dalam pemakaian saya, struktur adalah apa yang memberi forma dan bentuk kepada kehidupan sosial, tetapi ia sendiri bukan forma dan bentuk itu (Giddens, 1989:256).

Giddens tidak menolak fakta bahwa struktur dapat membatasi tindakan, tetapi dia merasa bahwa para sosiolog telah melebih-lebihkan pentingnya pembatas itu. selanjutnya, mereka telah gagal menekankan fakta bahwa struktur selalu bersifat membatasi dan memungkinkan (Giddens, 1984:25, 163). Pengertian sosiologis konvesional mengenai struktur lebih dekat dengan konsep Giddens mengenai sistem sosial (J. Thompson, 1989:60). Giddens mendefinisikan sistem-sistem sosial sebagai praktik-praktik sosial yang direproduksi, atau relasi-relasi yang direproduksi di antara para aktor atau kolektivitas yang diorganisasikan sebagai praktik-praktik sosial yang teratur (1984:17, 25). Dengan demikian, ide mengenai sistem sosial diperoleh dari perhatian sentral Giddens kepada praktik. Sistem-sistem sosial tidak mempunyai struktur, tetapi benar-benar memperlihatkan sifat-sifat struktural. Struktur-struktur itu sendiri tidak ada dalam waktu dan ruang, tetapi mereka terwujud di dalam sistem-sistem sosial dalam bentuk praktik-praktik yang direproduksi.

Dengan demikian struktur-struktur dicontohkan di dalam sistem-sistem sosial. Selain itu, mereka juga terwujud di dalam jejak-jejak memori yang mengorientasikan perilaku agen-agen manusia yang dapat diketahui (Giddens, 1984:17). Hasilnya, aturan-aturan dan sumber daya-sumber daya mewujudkan dirinya sendiri baik di level makro sistem-sistem sosial maupun di level mikro kesadaran manusia. Jelaslah bahwa strukturasi meliputi hubungan dialektis di antara struktur dan agensi (Rachlin, 1991). Struktur dan agensi adalah suatu dualitas; tidak ada yang dapat eksis tanpa yang lainnya.

Seperti yang sudah ditunjukkan, waktu dan ruang adalah variabel krusial di dalam teori Giddens. Keduanya tergantung pada apakah orang lain hadir secara temporal atau spasial. Kondisi primordial adalah interaksi tatap muka, yaitu orang lain hadir pada waktu yang sama di ruang yang sama. Akan tetapi, sistem-sistem sosial meluas dalam waktu dan ruang sehingga orang mungkin tidak hadir lagi. Penjarakan demikian dalam kerangka waktu dan ruang di dunia modern semakin dimungkinkan oleh bentuk-bentuk komunikasi dan transportasi yang baru. Demikian, isu sosiologis utama mengenai tatanan sosial tergantung kepada seberapa baik sistem-sistem sosial dipadukan dalam perjalanan waktu dan lintas ruang.

Isu program riset yang dapat diperoleh dari teori strukturasi Giddens, pertama, daripada berfokus pada masyarakat-masyarakat manusia, teori strukturasi berkonsentrasi pada penataan-penataan lembaga-lembaga lintas waktu dan ruang (Giddens, 1989:300). Lembaga-lembaga dipandang oleh Giddens sebagai kelompok praktik-praktik, dan dia mengenali empat darinya—tatanan simbolik, lembaga-lembaga politik, lembaga-lembaga ekonomi, dan hukum. Kedua, ada perhatian yang sentral kepada perubahan-perubahan di dalam lembaga-lembaga di sepanjang waktu dan ruang. Ketiga, para peneliti harus peka kepada cara-cara yang dipakai para pemimpin dari berbagai lembaga untuk mengganggu dan mengubah pola-pola sosial. Keempat, para strukturasionis harus memantau, dan peka terhadap dampak temuan-temuan mereka terhadap dunia sosial. Secara paling umum, Giddens memerhatikan secara mendalam dampak modernitas yang menghancurkan (1989:301), dan strukturasionis harus memerhatikan studi mengenai masalah sosial yang menekan itu.

Demikian, Giddens telah melampaui pernyataan program untuk pemaduan agensi-struktur; dia telah memberikan analisis yang rinci atas aneka unsur dan, yang lebih penting, telah berfokus pada hakikat antarhubungan. Hal yang paling memuaskan dalam pendekatan Giddens ialah fakta bahwa minat utamanya, strukturasi, didefinisikan di dalam terminologi yang terpadu tidak terpisahkan. Konstitusi agen dan struktur tidak independen satu sama lain; sifat-sifat sistem sosial dilihat baik sebagai medium maupun hasil praktik-praktik pada aktor, dan sifat-sifat sistem itu mengorganisasikan secara berulang praktik-praktik para aktor.


Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini

Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.


Giddens, Anthony. 2010. Teori Strukturasi; Dasar-dasar Pembentukan Struktur Sosial Masyarakat. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Baca Juga
1. Anthony Giddens. Biografi
2. Anthony Giddens. Teori Strukturasi
3. Anthony Giddens. Modernitas dan Identitas 
4. Anthony Giddens. Juggernaut Modernitas
5. Anthony Giddens. Globalisasi sebagai Dunia Tidak Terkendali
6. Teori-Teori Modernitas dan Postmodernitas
7. Teori-Teori Globalisasi
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Anthony Giddens. Unsur-unsur Teori Strukturasi"