Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 4. Rancangan Penelitian Sosial (KTSP)

Rancangan Penelitian Sosial
Penelitian Sosial
Penelitian merupakan penelusuran atau inquiry atas sesuatu yang dilakukan secara sistematis dalam rangka memecahkan masalah-masalah
--Talcott Parsons--

Penelitian ilmiah merupakan cara yang tepat untuk mengungkapkan berbagai fenomena sosial di masyarakat secara objektif dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:
1. Mendeskripsikan proses berpikir dan penelitian
2. Menentukan topik atau judul penelitian
3. Merumuskan masalah penelitian
4. Merumuskan rancangan penelitian sosial budaya
5. Memilih metode penelitian yang tepat
6. Melakukan penelitian sosial sederhana tentang gejala-gejala sosial di lingkungan masyarakat sekitar

Peta Konsep Rancangan Penelitian Sosial
Peta Konsep Rancangan Penelitian Sosial
A. Penalaran dan Penelitian
Ilmu pengetahuan diperoleh melalui serangkaian pengamatan dan pemahaman yang terus-menerus, dari satu orang ke orang lainnya, dari satu generasi ke generasi lainnya, bahkan dari satu zaman ke zaman berikutnya. Dan untuk dapat memahami dan mengerti suatu ilmu pengetahuan, manusia perlu melakukan penalaran dan penelitian terhadap pengetahuan tersebut. Salah satu syarat suatu pengetahuan dapat menjadi ilmu pengetahuan adalah bahwa pengetahuan tersebut dibuat berdasarkan penelitian yang ilmiah.

1. Penalaran
Proses berpikir lahir dari rasa ragu terhadap sesuatu hal dan keinginan untuk memperoleh suatu kepastian, sehingga kemudian tumbuh menjadi suatu masalah yang khas dan memerlukan suatu pemecahan. Untuk itu, dilakukan penyelidikan terhadap data yang tersedia dengan metode-metode yang tepat.

Biasanya manusia selalu berpikir jika berhadapan dengan banyak permasalahan. Akan tetapi, tidak semua masalah membuat kita terdorong untuk memikirkanya secara sungguh-sungguh. Hanya masalah-masalah tertentu saja yang menurut kita perlu dan bermanfaat jika dipikirkan secara sungguh-sungguh. Kegiatan berpikir secara sungguh-sungguh dan logis inilah yang disebut sebagai penalaran.

Suatu penalaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Logis, ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang sahih
b. Analitis, daya imajinasi untuk merangkai, menyusun, menyusun atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikiranya kedalam suatu pola tertentu.
c. Rasional, masuk akal karena didasarkan pada fakta-fakta

Penalaran dapat dilakukan dengan tiga cara:
a. Deduktif, silogisme Aristoteles, adalah suatu cara berpikir ilmiah yang bertolak dari pernyataan atau alasan yang bersifat umum ke pernyataan atau alasan yang bersifat khusus, dengan menggunakan kaidah logika tertentu
Unsur silogisme:
1) Dasar pemikiran utama (premis Mayor), misal: Semua siswa SMA kelas X wajib mengikuti jam pelajaran Sosiologi selama dua semester.
2) Dasar pemikiran kedua (premis Minor), misal: Tuti adalah siswa kelas X SMAN Cibeber.
3) Kesimpulan, misal: Tuti wajib mengikuti jam pelajaran Sosiologi selama dua semester.

b. Induktif, memulai suatu penalaran dari hal-hal atau pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus untuk menentukan kesimpulan atau hokum yang bersifat umum. Misal: setiap manusia yang diamati akan merasa lapar jika tidak makan apapun selama 12 jam. Oleh sebab itu, Dony, sebagai manusia, pasti akan lapar jika tidak makan selama 12 jam.


c. Pendekatan Ilmiah, gabungan antara cara penalaran deduktif dan induktif. Dalam pendekatan ilmiah, penalaran disertai dengan suatu dugaan sementara (hipotesis).

2. Penelitian
a. Pengertian
Kata penelitian adalah terjemahan dari kata dalam Bahasa Inggris re-search, yang berasal dari suku kata re (kembali) dan to search (mencari). Jadi, research berarti mencari kembali suatu pengetahuan. Dari pendapat para ahli tentang definisi penelitian dapat kiranya kita simpulkan bahwa penelitian adalah suatu penyelidikan terorganisasi, atau penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu.

Suatu penelitian yang menggunakan metode ilmiah dinamakan penelitian ilmiah. Suatu penelitian ilmiah selalu menggunakan dua unsur penting, yaitu observasi (pengamatan) dan penalaran.

b. Sikap dan cara berpikir seorang peneliti
Berikut sikap yang harus dikembangkan seorang peneliti:
1) Objektif, dapat memisahkan antara pendapat pribadi (subjektif) dengan fakta yang ada (objektif)
2) Kompeten, memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian
3) Faktual, bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh

Cara berpikir yang diharapkan dari seorang peneliti :
1) Skeptik, harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta (tidak mudah percaya)
2) Analtis, selalu menganalisis setiap penyataan ataupun persoalan yang dihadapi
3) Kritis

c. Jenis-jenis Penelitian
1) Penelitian Dasar (pure research/basic research): Ilmu untuk ilmu, penelitian yang dilakukan dalam rangka mengembangkan suatu ilmu pengetahuan.
2) Penelitian Terapan (Applied Research): dalam memberikan solusi pemecahan yang dihadapi oleh masyarakat.

B. Metode Ilmiah
1. Hakikat metode ilmiah
Metode ilmiah adalah suatu cara pengejaran atau usaha memperoleh kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.

2. Kriteria metode ilmiah
a. Berdasarkan fakta
b. Bebas dari prasangka
c. Menggunakan prinsip analisis
d. Menggunakan hipotesis (dugaan/ kesimpulan sementara)
e. Menggunakan ukuran objektif
f. Menggunakan teknik kuantifikasi

3. Langkah-langkah penelitian ilmiah
a. Merumuskan dan mendefinisikan masalah, langkah pertama dalam penelitian ilmiah adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan. Masalah tersebut haruslah merupakan masalah yang dapat dijawab melalui penelitian dan belum ada jawabannya. Masalah yang akan diteliti harus didefinisikan secara jelas dan memiliki batas-batas yang jelas. Peneliti harus membatasi lingkup permasalahan yang akan dipecahkan. Hal tersebut terutama agar pemecahannya akan lebih mudah. Peneliti juga harus menyebutkan beberapa kata kunci yang terdapat dalam permasalahan penelitian. Contoh : pengaruh modernisasi terhadap pola pergaulan remaja di Desa Cikotok, kata kunci yang harus didefinisikan adalah modernisasi, pola pergaulan, dan remaja.
 

b. Mengadakan studi kepustakaan, tujuannya untuk penggalian data-data yang tersedia di perpustakaan yang berkaitan dengan topik penelitian.
 

c. Memformulasikan hipotesis (dugaan sementara), setelah mendapatkan informasi yang memadai dari perpustakaan, peneliti kemudian merumuskan hipotesis penelitian. Sebenarnya hipotesis merupakan kesimpulan sementara tentang hubungan antarvariabel atau feomena dalam penelitian yang masih memerlukan pengujian sebelum mencapai kesimpulan yang kuat.
 

d. Menentukan model untuk pengujian hipotesis, mencakup metode yang akan dipakai, instrumen penelitian, teknik analisa data, dan lain sebagainya.
 

e. Menyusun, menganalisis dan memberikan interpretasi
 

f. Membuat generalisasi kesimpulan
 

g. Membuat laporan ilmiah

C. Metode Penelitian
Pada umumnya, metode penelitian dibedakan menjadi lima kelompok umum sebagai berikut.
1. Metode Historis
Merupakan penelitian yang kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan, dan pengalaman di masa lampau, serta menimbang secara cukup teliti dan hati-hati tentang bukti validitas dari sumber sejarah serta interpretasi sumber-sumber keterangan tersebut.

2. Metode Deskriptif
Metode deskriptif adalah metode penelitian yang meneliti status sekelompok manusia, objek, kondisi, pemikiran, ataupun peristiwa yang ada di masa sekarang.

Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi (gambaran atau lukisan) secara sistematis, aktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar gejala yang diselidiki. Jadi, jika disederhanakan, metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk membuat gambaran mengenai suatu situasi atau kejadian dengan cara mengumpulkan data-data dasar saja.

Adapun jenis-jenis penelitian deskriptif adalah sebagai berikut :
a. Penelitian survey
Diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara nyata, baik tentang situasi sosial, eknomi, maupun politik dari suatu kelompok atau daerah. Salah satu ciri penelitian survey adalah sering dilakukan pada populasi yang besar.


b. Metode deskriptif berkesinambungan
Banyak dilakukan dalam penelitian sosiologi, sebab yang diteliti adalah masyarakat yang tingkah laku dan gejalanya tidak berubah dengan cepat. Penelitian dilakukan terus-menerus sehingga diperoleh pengetahuan yang menyeluruh mengenai masalah, fenomena, dan kekuatan sosial yang dapat diperoleh jika hubungan-hubungan fenomena tersebut dikaji dalam suatu periode yang lama.
 

c. Studi kasus
Penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase khusus atau khas dari seluruh kejadian.
 

d. Peneltian komparatif, membadingkan antar gejala sosial tertentu
 

e. Penelitian kerja dan aktivitas, penelitian terhadap aktivitas dan pekerjaan manusia
 

f. Metode waktu gerakan, menyelidiki efisiensi produksi

3. Metode penelitian eksperimen
Merupakan penelitian yang memanipulasi atau mengontrol situasi alamiah dengan cara membuat kondisi buatan, atau memanipulasi objek penelitian, serta dengan melakukan control secara sengaja terhadap objek penelitian tersebut.

4. Metode grouded research
Merupakan suatu penelitian yang menggunakan analisis perbandingan dengan tujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori, dan mengemukakan teori baru. Penelitian ini bertolak dari fakta yang dicoba untuk mewujudkan suatu teori yang berlaku di berbagai tempat.

5. Metode penelitian tindakan
Merupakan suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan pengambil kebijakan, misalnya kepala daerah atau pemimpin perusahaan, tentang variabel-variabel yang dapat dimanifulasi (diubah atau diperbaiki) dan dapat segera digunakan untuk menentukan suatu kebijakan.

D. Masalah Penelitian
1. Definisi masalah
Secara teoretis, masalah adalah suatu keadaan yang tidak bersesuaian dengan apa yang diinginkan. Dengan kata lain, masalah adalah ketidaksesuaian antara keinginan dan kenyataan yang ada.

2. Ciri-ciri masalah dalam penelitian
a. Masalah harus memiliki nilai penelitian; artinya memiliki kegunaan tertentu serta dapat digunakan untuk suatu keperluan.
1) Masalah harus asli/sesuai dengan kenyataan
2) Masalah harus menyatakan suatu hubungan, hubungan antara dua atau lebih variabel.
3) Masalah harus merupakan hal yang penting
4) Masalah harus dapat diuji/diukur
5) Masalah harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan

b. Masalah harus fleksibel; disesuaikan dengan biaya, waktu dan hukum yang berlaku
 

c. Masalah harus sesuai dengan kualifikasi peneliti; menarik, sesuai dengan keahlian si peneliti.

3. Cara merumuskan masalah
a. Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
b. Hendaknya jelas dan padat
c. Berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah
d. Merupakan dasar dalam membuat hipotesis
e. Menjadi dasar bagi judul penelitian

E. Desain Penelitian
1. Desain Rencana Penelitian
a. Latar Belakang Masalah, berisi :
1) Mengemukakan dengan jelas mengapa masalah tersebut muncul
2) Alasan dipilihnya masalah tersebut sebagai objek penelitian
3) Fakta-fakta sementara yang diperoleh peneliti dari pengamatan ataupun telaah kepustakaan

b. Pembatasan dan perumusan masalah; setelah diidentifikasi dalam latar belakang sebaiknya permasalahan penelitian diberi batasan yang tegas sesuai dengan keinginan, kemampuan, dan kondisi yang ada.

c. Tujuan dan manfaat penelitian :
1) Tujuan penelitian merupakan alasan mengapa kita melakukan penelitian tersebut.
2) Tujuan penelitian diambil dari perumusan masalah dalam bentuk kalimat.
3) Manfaat penelitian merupakan kegunaan hasil penelitian yang diharapkan oleh peneliti
4) Manfaat penelitian selain ditujukan untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dapat juga dimaksudkan untuk mendeskripsikan atau mengetahui hubungan antar variabel

d. Landasan teori
Penelaahan masalah penelitian berdasarkan teori-teori atau bahan bacaan yang relevan untuk dijadikan landasan teoretis bagi peneliti dalam merumuskan dan akhirnya menguji hipotesis

e. Hipotesis
1) Berasal dari kata hypo (setengah) dan tesis (kebenaran).
2) Adalah kebenaran atau dugaan sementara yang merupakan kemungkinan jawaban atas masalah penelitian
3) Dinyatakan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan dua variable penelitian atau lebih
4) Tidak semua penelitian membutuhkan hipotesis, contohnya penelitian deskriptif

f. Metode penelitian
Harus dipaparkan dengan jelas dalam desain rancangan penelitian termasuk bahwa peneliti harus pula menerangkan argumennya mengenai alasan penggunaan metode tersebut dalam penelitian.

2. Desain Pelaksanaan Penelitian
a. Desain sampel
1) Sampel adalah bagian dari populasi penelitian yang dipilih dengan teknik tertentu
2) Sampel ditentukan berdasarkan efisiensi dan hipotesis penelitian

b. Desain instrumen atau alat
Teknik pengumpulan data; kuesioner/angket, wawancara, observasi ataukah dokumentasi

c. Desain analisis data
Cara mengolah data yang telah diperoleh dari lapangan
Dibedakan menjadi dua :
1) Teknik analisis data secara kuantitatif (berdasarkan kuantitas/jumlah, berkaitan dengan angka-angka, dengan menggunakan statistik.
2) Teknik analisis data kualitatif (berdasarkan kualitas/mutu, tidak melibatkan perhitungan dengan angka-angka.

F. Landasan Teori
Definisi teori
a. Teori adalah susunan beberapa variabel atau konsep dalam bentuk pernyataan-pernyataan, misal, “perilaku menyimpang disebabkan oleh pemberian julukan atau cap jelek pada seseorang secara berulang-ulang” (salah satu teori tentang perilaku menyimpang).
 

b. Landasan teori merupakan telaah masalah penelitian berdasarkan teori-teori atau bacaan-bacaan.
 

c. Landasan teori merupakan dasar teoretis bagi penulis untuk menjawab penelitian.

G. Hipotesis
1. Definisi hipotesis
a. Secara harfiah diartikan sebagai dugaan sementara tentang kemungkinan jawaban yang akan diperoleh si peneliti.
 

b. Suatu pernyataan yang menghubungkan dua variabel
 

c. Pernyataan dalam suatu hipotesis harus menyatakan dengan jelas bagaimana hubungan atau keterkaitan antara variabel-variabel yang telah ditentukan.
 

d. Hubungan tersebut bisa berupa hubungan sebab akibat, penekanan, ataupun pengganggu faktor utama

2. Ciri hipotesis yang baik
a. Harus mempunyai daya penjelas
b. Harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada diantara variable-variabel
c. Harus dapat diuji
d. Hendaknya konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada
e. Hipotesis dinyatakan secara sederhana dan seringkas mungkin



3. Cara menyatakan hipotesis
Pada umumnya ada dua hipotesis yang dirumuskan oleh peneliti.
a. Hipotesis kerja (H1); menyatakan adanya hubungan antara dua variabel dalam masalah penelitian
b. Hipotesis statistik atau hipotesis nol (H0); menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara variabel-variabel dalam masalah tersebut.

H. Pemilihan Sampel Penelitian
1. Fungsi sampel
Sampel adalah kelompok kecil sasaran pengamatan atau penelitian. Sementara, kelompok besar yang menjadi sasaran generalisasi disebut populasi. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, sementara sampel adalah sebagian kecil dari keseluruhan populasi yang dianggap mewakili populasi. Dalam penelitian, bias saja kita mengamati keseluruhan populasi, tapi tentu saja hal tersebut akan sulit dilakukan sebab kita akan menghabiskan waktu, tenaga, dan dana yang luar biasa banyaknya.

2. Tekhnik penarikan sampel
a. Sampel random atau sampel acak (random sampling); Setiap subjek dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel
 

b. Sampel berstata (stratified sampling); Jika populasi terbagi atas tingkat-tingkat atau strata, pengambilan sampel tidak boleh dilakukan secara random karena setiap tingkatan harus terwakili.
 

c. Sampel wilayah (area probability sampling); Dengan mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Apabila ada perbedaan ciri antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. 
 

d. Sampel proposisi (propotional sampling/sample imbangan); Penyempurnaan dari sampel berstrata dan sampel wilayah, agar representatif (mewakili), maka masing-masing strata atau wilayah dibuat seimbang sesuai dengan jumlah populasinya.
 

e. Sampel bertujuan (purposive sampling); Penganbilan sampel tidak didasarkan pada keempat tekhik diatas, namun berdasarkan tujuan tertentu.
 

f. Sampel kuota (quota sampling); Dalam mengumpulkan data, peneliti menghubungi subjek yang memenuhi persyaratan ciri-ciri populasi yang diinginkan tanpa menghiraukan dari mana asalnya, yang penting mudah ditemui sehingga memenuhi jumlah yang telah ditentukan.
 

g. Sampel kelompok (cluster sampling); Satuan sampel yang dipilih bukan individu, melainkan kelompok individu yang secara alami berada bersama-sama di suatu tempat.

I. Data
Data adalah bahan keterangan berupa himpunan fakta, angka, huruf, grafik, tabel, lambang, objek, dan situasi. Data merupakan bahan baku informasi. Untuk menjawab permasalahan penelitian, peneliti memerlukan data yang benar yang dapat diperoleh di lapangan.
1. Syarat-syarat data
a. Harus objektif; sesuai dengan kenyataan
b. Harus dapat mewakili
c. Harus mendekati kebenaran
d. Harus up to date
e. Harus ada hubungannya dengan permasalahan penelitian

2. Jenis-jenis data
a. Menurut cara memperolehnya
1) Data primer; data yang didapat langsung dari lapangan yang peroleh peneliti melalui wawancara, kuesioner, angket atau observasi.
2) Data sekunder; data yang diperoleh dari pihak lain, melalui bacaan, baik koran, majalah atau perpustakaan, atau instansi terkait.

b. Menurut sifatnya
1) Data kualitatif; data yang tidak berbentuk angka
2) Data kuantitatif; data yang berbentuk angka-angka


Ket. klik warna biru untuk link

Sumber.
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2012. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII. Esis Erlangga. Jakarta

Muin, Idianto. 2006. Sosiologi SMA/MA untuk Kelas XII. Erlangga. Jakarta


Download Materi di Sini

Lihat Juga
1. Video Rancangan Penelitian Sosial (Revisi) (Youtube Chanel. https://youtu.be/yj44lKyJZWo ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah...
2. Video Rancangan Penelitian Sosial (Youtube Chanel. https://youtu.be/1OMl_y0n7ys ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah...

Soal-Soal
1. Soal Pendalaman Materi Klik di Sini dan Sini
2. Soal Uji Kompetensi Klik di Sini dan Sini

Soal-Soal Lain
1. Soal-soal Standar Ujian Nasional. Prosedur atau Langkah-Langkah Penelitian Sosial Klik di Sini
2. Soal-soal Standar Ujian Nasional. Jenis dan Tipe Penelitian Sosial Klik di Sini
3. Soal-soal Simulasi Ujian Nasional Sosiologi Kategori C4 dan C5 (HOTS). Materi Rancangan Penelitian Sosial Klik di Sini
4. Soal-Soal Sosiologi Kelas XII. Kompetensi Langkah-Langkah Penelitian Sosial Klik di Sini
5. Soal-Soal Sosiologi Kelas XII. Kompetensi Jenis Penelitian Sosial Klik di Sini
6. Soal-Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) Sosiologi Materi Kelas XII Bab 3. Rancangan Penelitian Sosial Kliuk di Sini
7. Soal Ujian Nasional Sosiologi 2012-2017 Kompetensi Rancangan Penelitian Sosial Klik di Sini
      
Media
1. Power Point 1
2. Power Point 2 
3. Video Penunjang

e-Book
1. Elisanti. Titin Rostini. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
2. Bondet Wrahatnala. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
3. Ruswanto. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
4. Bagja Waluya. Sosiologi Kelas XII. Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat
5. Aman Nur Hidayah. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
6. Suhardi. Sri Sunarti. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
 

Pengayaan
1. Pokok Bahasan Sosiologi
2. Pengambilan Sampel dari Populasi Tak-Terhingga dan Tak-Jelas
3. Metode-Metode dalam Sosiologi
4. Manfaat Penelitian Sosiologis Bagi Pembangunan
5. Konsep-Konsep Sosiologis sebagai Alat Analisa
6. Jenis-Jenis Penelitian Sosial
7. Jenis-Jenis Metode Penelitian Sosiologi dan Contohnya
8. Pengambilan Sampel dari Populasi Tak-Terhingga dan Tak-Jelas

Kamus
1. Kamus Sosiologi
2. Glosarium Sosiologi. Materi Kelas XII
3. Kamus Istilah Sosiologi. Materi Rancangan Penelitian Sosial
4. Pengertian Penelitian Sosial Menurut Ahli
5. Pengertian Populasi dan Sampel Serta Teknik Sampling Menurut Ahli

Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern

Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies

Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 4. Rancangan Penelitian Sosial (KTSP)"